Menteri KKP Izinkan Ekspor Benih Lobster, Faisal Basri Duga Ada Mafia
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo berencana membuka kembali ekspor benih lobster. Kebijakan tersebut sebelumnya dilarang oleh Susi Pudjiastuti.
Menanggapi hal itu, Ekonom Nasional Faisal Basri menduga ada sindikat mafia dalam rencana kebijakan tersebut. Pasalnya, kebijakan ekspor benih lobster tak masuk akal.
"Belum dua bulan kabinet, larangan ekspor benih lobster dicabut. Sudah gila ini," ujar Faisal saat ditemui di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (10/12).
Faisal menjelaskan benih lobster dijual dengan harga yang lebih murah dibandingkan harga lobster yang sudah dewasa. Padahal, lobster merupakan salah satu potensi ekspor yang besar.
(Baca: Pengusaha Dukung Menteri Edhy Rombak Kebijakan Susi yang Tak Efektif)
Oleh karena itu, ekspor benih lobster seharusnya dilarang. "Telur-telur lobster itu nanti rusak. Itu kan di alam, masa tidak peduli laut kita rusak lagi," ucap dia.
Menurut Faisal, sektor perikanan merupakan salah sektor yang mengalami surplus perdagangan. Sehingga, sektor tersebut seharusnya meningkatkan pengolahan ekspor.
Selain kebijakan benih lobster, Edhy Prabowo juga tidak setuju dengan kebijakan penenggelaman kapal ala Susi Pudjiastuti. Edhy ingin mengedepankan pembinaan nelayan dan budidaya ikan.
Penenggelaman kapal, menurut Edhy, tak perlu dilakukan bila pelaku illegal, unreported, and unregulated (IUU) fishing sudah menyerahkan diri kepada pihak berwajib. Pada tahap tersebut, penenggelaman kapal akan bergantung pada keputusan pihak pengadilan.
Untuk memberikan efek jera kepada pelaku, KKP berencana meningkatkan koordinasi dengan Angkatan Laut, polisi, Kejaksaan, Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Kapolri, hingga polisi air.
(Baca: Pemerintah Gandeng Tiongkok Jamin Keamanan Ekspor-Impor Perikanan)