AS Tunda Kenaikan Tarif 15 Desember, IHSG Akhir Pekan Naik 0,94%
Indeks harga saham gabungan (IHSG) akhir pekan ini, Jumat (13/12) naik 57,92 poin atau 0,94% ke level 6.197,32 seiring penundaan kenaikan tarif oleh Amerika Serikat (AS) terhadap impor produk Tiongkok yang semula dijadwalkan pada Minggu 15 Desember 2019.
“IHSG menyambut penundaan kenaikan tarif 15 Desember sehingga pasar kembali didominasi oleh dua sentimen, yakni damai dagang dan window dressing. Hal ini juga dimeriahkan dengan aksi beli investor asing,” jelas analis Panin Sekuritas William Hartanto di Jakarta sore ini, seperti dikutip Antara.
Optimisme investor tercermin dari total nilai transaksi saham yang mencapai Rp 8,39 triliun dari Rp 9,79 miliar saham yang ditransaksikan sebanyak 503.533 kali. Sebanyak 209 saham naik, 195 saham turun, dan 158 saham harganya tidak bergerak.
(Baca: Tutup Pekan, Rupiah Menguat ke Level 13 Ribu Per Dolar AS)
Saham-saham yang paling signifikan mendorong IHSG yaitu Astra International Tbk (ASII) naik 4,58%, Bank Mega Tbk (MEGA) meroket 17,39%, Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) naik 4,21%, Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) naik 1,01%, dan Adaro Energy Tbk (ADRO) melejit 7,80%.
Investor asing sepanjang hari ini membukukan beli bersih (net buy) saham sebesar Rp 513,7 miliar. Ada dua saham yang menjadi buruan investor asing hari ini yakni saham Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai beli bersih Rp 451,9 miliar, dan Bank Permata Tbk (BNLI) Rp 124,6 miliar.
Tidak hanya di pasar saham domestik, optimisme seputar perang dagang juga membuat seluruh bursa saham utama di dunia terdongkrak lebih tinggi. Di Asia, indeks Hang Seng naik tertinggi sebesar 2,57%, diikuti Nikkei 2,55%, Shanghai 1,78%, Kospi 1,54%, serta Strait Times 0,61%.
Sebelumnya, saham-saham di Wall Street AS juga bergerak lebih tinggi dengan indeks Dow Jones naik 0,79%, Nasdaq 0,73%, dan S&P 500 0,86% pada penutupan perdagangan Kamis (12/12).
(Baca: Tak Mau Didepak dari Bursa, TPS Food Kebut Laporan Keuangan 2017-2018)
