Rencana Besar Bangkok Bank Akuisisi Permata hingga Rp 42 Triliun

Martha Ruth Thertina
13 Desember 2019, 10:49
Bank Permata, Akuisisi Bank Permata, Bangkok Bank, Bangkok Bank Akuisisi Bank Permata
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Suasana di teller PT Bank Permata Tbk, kawasan World Trade Center 2, Sudirman,  Jakarta Selatan (18/3). 

Bangkok Bank memenangkan persaingan dengan sederet bank raksasa Asia -- seperti Sumitomo Mitsui, DBS dan OCBC – untuk menguasai Bank Permata. Bank asal Negeri Gajah Putih tersebut sepakat mengakuisisi 89,12% saham Bank Permata, dengan nilai pembelian Rp 37,43 triliun, 1,77 kali nilai buku. Aksi korporasi tersebut akan dilanjutkan dengan tender offer untuk saham tersisa sehingga total nilai transaksi tersebut berpotensi sekitar Rp 42 triliun.

Lantas, apa pertimbangan di balik keputusan besar Bangkok Bank tersebut? Dalam dokumen keterbukaan informasi, perusahaan menyatakan akuisisi dilakukan dengan tujuan untuk memperkuat kehadiran Bangkok Bank di Indonesia, negara yang dinilai memiliki prospek positif secara ekonomi.

“(Indonesia) ekonomi terbesar di ASEAN dengan GDP US$ 1,04 triliun dan 267 juta populasi dengan populasi pekerja muda, kelas berpendapatan menengah dan atas yang berkembang, penetrasi digital yang cepat, pertumbuhan kredit yang tinggi, dan besarnya populasi yang belum terlayani oleh perbankan (unbanked),” demikian tertulis dalam dokumen keterbukaan informasi, Kamis (12/12).

(Baca: BCA Akuisisi Rabobank dengan Nilai Transaksi Rp 397 Miliar)

Selain itu, perusahaan ingin menjadi bank regional dengan kehadiran yang lebih besar di pasar-pasar kunci ASEAN. Lewat akuisisi ini, perusahaan juga ingin menangkap peluang baru di tengah integrasi ekonomi dan keuangan ASEAN. Adapun sejauh ini, perusahaan telah hadir di 14 negara, termasuk Indonesia, meskipun statusnya di Indonesia baru sebagai kantor cabang.  

Langkah akusisi ini juga bertujuan memfasilitasi perusahaan Thailand dalam ekspansi ke luar negeri. Investasi Thailand ke Indonesia disebut naik 25% secara tahunan sejak 2008. Lebih lanjut, langkah ini digadang-gadang dapat segera meningkatkan pendapatan per saham (EPS) dan tingkat pengembalian modal (ROE) Bangkok Bank.

(Baca: Sebelum Rabobank, Ini Bank-Bank yang Diakuisisi BCA)

Presiden Bangkok Bank Chartsiri Sophonpanich mengatakan optimismenya bahwa bisnis perbankan di Indonesia akan terus tumbuh dengan margin yang sehat. Hal ini berdasarkan pengalaman operasi di Indonesia selama ini. Secara khusus, ia melihat Bank Permata dengan skala yang cukup besar -- bank beraset terbesar ke-12 di Indonesia -- bisa mendukung tujuan perusahaan dalam memperkuat posisi di regional.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...