Tutup Pekan, Rupiah Menguat ke Level 13 Ribu Per Dolar AS
Nilai tukar rupiah pada perdagangan pasar sore ini, Jumat (13/12) menguat 0,3% ke level Rp 13.990 per dolar AS. Rupiah terangkat sentimen positif perang dagang.
Bersama rupiah, mayoritas mata uang Asia turut menguat. Mengutip Bloomberg, dolar Hong Kong naik 0,03%, dolar Singapura 0,14%, dolar Taiwan 0,16%, won Korea Selatan 1,25%, peso Filipina 0,25%, rupee India 0,21%, yuan Tiongkok 0,26%, dan ringgit Malaysia 0,56%.
Sementara itu, yen Jepang dan baht Thailand melemah terhadap dolar AS masing-masing 0,27% dan 0,1%.
(Baca: AS-Tiongkok Buka Peluang Damai, Indeks di Asia Kompak Bergerak Naik)
Adapun kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR, rupiah naik 60 poin ke level Rp 13.982 per dolar AS dibanding posisi kemarin.
Ekonom Permata Bank Josua Pardede menjelaskan penguatan rupiah didorong sentimen positif dari AS dan Tiongkok. "Kesepakatan dagang fase satu semakin dekat dan kedua negara dikabarkan telah mencapai kesepakatan dasar," kata Josua kepada Katadata.co.id, Jumat (13/12).
(Baca: Jokowi Minta Mendag & Menlu Tancap Gas Kejar Negosiasi Dagang)
Penguatan rupiah juga ditopang oleh stance kebijakan Bank Sentral AS, The Federal Reserve yang cenderung dovish. Hal ini juga turut mendorong penguatan yuan Tiongkok dan sebagian besar mata uang Asia.
Adapun data penjualan ritel AS pada November 2019 dan produksi industri Jepang pada Oktober 2019 akan mempengaruhi pergerakan rupiah pekan depan. Demikian pula data ekspor dan impor November 2019 dalam negeri yang akan diumumkan awal pekan depan.
