Daerah Penghasil Terverifikasi Solusi Bisnis Berkelanjutan

Image title
Oleh Tim Publikasi Katadata - Tim Publikasi Katadata
18 Desember 2019, 23:08
Penandatangangan kesepakatan PPI Aceh Tamiang sebagai langkah awal dimulainya pengembangan model VSA di Aceh Tamiang.
Katadata
Penandatangangan kesepakatan PPI Aceh Tamiang sebagai langkah awal dimulainya pengembangan model VSA di Aceh Tamiang.

Dalam dua tahun terakhir ini, ekspor sawit Indonesia ke Uni Eropa kembali terkendala isu lingkungan. Verified Sourcing Area (VSA) atau Daerah Penghasil Terverifikasi diharapkan menjadi salah satu solusi bisnis berkelanjutan untuk memastikan komoditas minyak kelapa sawit Indonesia bisa diterima di pasar internasional termasuk Uni Eropa.  

VSA adalah sebuah model pengelolaan sumber daya, yang menyatukan wilayah produksi, aktor rantai pasok, dan pembeli akhir yang berkomitmen untuk menciptakan sumber daya lestari.

Dalam model VSA, setiap pembeli, pedagang, pembeli akhir, atau pihak ketiga yang berminat dapat dengan mudah menilai status dan kemajuan kawasan penghasil terhadap standar kinerja VSA. Konsep VSA ini juga mensyaratkan pengelolaan dan perlindungan lingkungan.

Manager Program Senior Landscapes dan Komoditas Yayasan Inisiatif Dagang Hijau (YIDH), Eka Wijayanti, menjelaskan konsep VSA terbilang baru. Secara sederhana, VSA merupakan konsep Production, Protection, and Inclusion (PPI) yang digabungkan dengan konteks rantai pasok.  

Brasil adalah salah satu negara yang tengah menguji konsep Daerah Penghasil Terpercaya. IDH, the sustainable trade initiative, mitra jaringan YIDH, bersama Pemerintah Mato Grosso dan Carrefour Brasil Group, menerapkan uji coba VSA melalui Program Produksi Calves (anak sapi) Berkelanjutan di wilayah lembah Juruena dan Araguaia, Mato Grosso Utara.

Program ini membantu peternak meningkatkan produksi anak sapi yang berkelanjutan dan mendapatkan akses ke pasar. Pemerintah juga terbantu, karena pembangunan ekonomi di kawasan itu menjadi lebih cepat, tanpa perlu mengubah hutan menjadi lahan pertanian maupun peternakan. Sementara dari sisi lingkungan, dampak dari kegiatan ini berpotensi melindungi dan memulihkan lebih dari 373.129 hektare hutan tropis di Brasil.

Yayasan Carrefour, lembaga internasional yang bertanggung jawab atas investasi sosial Grup Carrefour, berjanji menginvestasikan 1,9 juta euro dalam program ini. Sementara IDH akan berinvestasi sebesar 1,6 juta euro. Program VSA itu dilakukan dengan mitra pelaksana Acrimat, NatCap, dan Sao Marcelo Farms.

Aceh Tamiang dan Musi Banyuasin

Di Indonesia, Kabupaten Aceh Tamiang juga sedang dalam proses menerapkan konsep VSA. Aceh dipilih karena memiliki kebun sawit dan karet yang cukup luas. Aceh juga memiliki kawasan konservasi, yakni Taman Nasional Gunung Leuser. "Kami garap di kantong produksi yang tinggi agar supply chain-nya jelas," kata Eka.

Bupati Aceh Tamiang, Mursil, dalam penandatangan kesepakatan produksi, proteksi, inklusi (PPI) Aceh Tamiang pada 12 Desember lalu, menegaskan Aceh Tamiang akan menjadi salah satu daerah penghasil komoditas lestari di Indonesia.

Dalam kurun waktu tiga tahun ke depan, daerah ini akan meningkatkan sepertiga produktivitas kelapa sawit berkelanjutannya. Upaya ini akan diikuti pula dengan komitmen melindungi dan menghijaukan kembali kawasan hutan, serta memastikan 30 persen petani swadaya di kabupaten ini memiliki sertifikat lahan resmi.

Mursil berharap dengan adanya kerja sama dengan Yayasan IDH lewat program VSA dapat menghapus  gambaran buruk atas produk dari Aceh Tamiang. Kesejahteraaan masyarakat juga dapat meningkat seiring dengan penerapan VSA. Keuntungan lainnya dengan penerapan VSA ini ada jaminan pasar, sudah ada pembeli yang siap menampung produk dari Aceh Tamiang. “Kami bantu siapkan regulasi dan juga sumber daya aparat pemerintah,” kata Mursil.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...