Di Depan Pegawai Kemenkeu, Sri Mulyani: Kita Tak Libur Akhir Tahun
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melantik anggota komite pengawas perpajakan, pimpinan tinggi pratama, administrator, pengawas dan fungsional di lingkungan Kementerian Keuangan. Dalam pelantikan tersebut, ia mengingatkan seluruh pegawai Kemenkeu untuk mengawal penyelenggaraan APBN hingga tutup tahun 2019.
"Seperti biasa, kita tidak libur pada akhir tahun ini. Ini karena kita perlu mengelola APBN sampai hari terakhir di tahun fiskal 2019," kata Sri Mulyani di hadapan para pegawai Kemenkeu di Jakarta, Jumat (20/12).
Ia meminta kinerja APBN dipantau hingga hari terakhir tahun ini. Ia juga berharap para pejabat baru yang dilantik bisa menjadi mesin penggerak bagi Kemenkeu untuk terus mengelola APBN.
(Baca: Lampaui Target, Defisit APBN Hingga November Membengkak Jadi Rp 369 T)
Kemarin, Mantan Manajer Pelaksana Bank Dunia ini juga sempat menyinggung hal tersebut saat menyampaikan realisasi APBN hingga November 2019. "Ini saya dan kawan-kawan di Kemenkeu akan terus bekerja dan tidak ada libur sampai akhir tahun ini," terang dia.
Pihaknya akan terus mengawasi penerimaan, belanja, dan defisit yang akan terlihat pada 31 Desember 2019.
Kemenkeu mencatat, realisasi pendapatan negara hingga November 2019 hanya tumbuh 0,9% dari Novemeber 2018 yakni Rp 1.662,9 triliun atau mencapai 77,5% dari target APBN tahun ini. Sementara realisasi belanja negara mencapai Rp 2.046 triliun, naik 5,3% dibanding November 2018 dan mencapai 83,1% terhadap target APBN tahun ini.
(Baca: Tersisa Satu Bulan, Setoran Pajak Tahun Ini Masih Kurang Rp 441 T)
Alhasil, defisit anggaran hingga November mencapai Rp 368,9 triliun atau 2,29% terhadap PDB. Angka tersebut melebihi target dalam APBN 2019 sebesar Rp 296 triliun atau 1,84% terhadap PDB maupun target baru yang dibuat pemerintah sebesar 2,2%.
Kendati demikian, ia meyakini total defisit tersebut akan menurun. Hal ini lantaran hingga 13 Desember 2019, penerimaan negara bertambah. "Shingga mungkin mengecil ke target 2,2%. Sehingga defisit tidak akan mendekat ke level 2,3%," jelas Sri Mulyani.