Gabung Warung Pintar, Omzet Pemilik Warung Tembus Rp 1,4 Miliar/Tahun

Fahmi Ahmad Burhan
Oleh Fahmi Ahmad Burhan - Desy Setyowati
20 Desember 2019, 18:27
Warung Pintar Kedai 3 Putri milik Junaedi Salad (35 tahun), yang bisa meraup omzet hingga Rp 1,4 miliar dalam setahun.
Katadata/desy setyowati
Warung Pintar Kedai 3 Putri milik Junaedi Salad (35 tahun), yang bisa meraup omzet hingga Rp 1,4 miliar dalam setahun.

Di era digital, tak perlu modal besar untuk bisa berbisnis dengan omzet miliaran rupiah. Junaedi Salad, 35 tahun, memiliki pemasukan Rp 1 miliar hingga Rp 1,44 miliar per tahun hanya dengan membuka usaha warung.

Junaedi bergabung dengan startup digitalisasi warung, Warung Pintar sejak Agustus 2017. Dulu, omzet warung per harinya sekitar Rp 1 juta hingga Rp 2 juta. Kini, nilainya mencapai Rp 3 juta sampai Rp 4 juta.

“Pendapatan bersihnya sekitar 20%, di luar belanja kebutuhan warung dan lainnya,” kata dia kepada Katadata.co.id, hari ini (20/12). Itu artinya, Junaedi meraup untung Rp 18 juta hingga Rp 24 juta per bulan.

Besarnya omzet itu didukung beberapa layanan berbasis digital. Misalnya, dulu Junaedi harus pergi ke pasar untuk memenuhi kebutuhan dagangan. Setiap kali berbelanja, ia menganggarkan sekitar Rp 2 juta.

Kini, ia bisa memesan produk-produk yang akan dijual di warung melalui aplikasi Juragan. Barang yang ia pesan hari ini, bakal diantar keesokan harinya. Junaedi pun tak lagi pergi ke pasar untuk memenuhi kebutuhan usahanya.

(Baca: Targetkan 50 Ribu Warung di 2020, Warung Pintar Ekspansi ke 10 Kota)

Dalam sepekan, ia bisa memesan hingga tiga kali. Setiap kali memesan, ia menganggarkan Rp 6 juta. Barang yang ia jual pun terus meningkat dari tahun ke tahun setelah bergabung dengan Warung Pintar.

Ia mendapat keuntungan tambahan jika memesan dagangan melalui aplikasi, yakni berupa poin yang bisa ditukar dengan voucher belanja. Selain itu, platform mencatat produk apa saja yang paling banyak dibeli.

Dengan begitu, Junaedi memahami produk apa yang perlu ditambah dalam jumlah banyak, dan mana yang tidak. “Harga produknya lebih murah 5-10% dibanding beli di pasar,” kata dia.

Ia juga bisa menjual produk digital seperti pulsa hingga tagihan listrik. Karena lokasinya di pingir jalan di kawasan Kuningan, Jakarta, ada banyak pengemudi ojek online yang membeli pulsa di warungnya. “Tagihan listrik juga ada,” katanya.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan, Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...