Pemerintah Bakal Hadapi Tantangan Berat Kerek Pertumbuhan Ekonomi 2020
Pengamat Ekonomi dan Politik (Ekopol) Fachry Ali menyatakan, Indonesia menghadapi tantangan berat untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 5,2% tahun depan. Pasalnya, kondisi perekonomian global masih menghadapi ketidakpastian dan dinilai belum menunjukan arah yang lebih positif.
"Sulit, setidaknya di akhir tahun 2019 Kita tidak melihat bahwa perkonomian global akan membaik," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Minggu (29/12).
Ketidakpastian perang dagang Amerika Serikat (AS) - Tiongkok, menyebabkan ekspor melemah. Indonesia, lanjutnya, bisa saja mendorong ekspor. Namun, hal itu tergantung seberapa besar permintaan global.
(Baca: Pengusaha Proyeksi Ekonomi 2020 Terancam Tumbuh di Bawah 5%)
"Permintaan global hanya akan berjalan ketika ekonomi negara yang menjadi target ekspor kita memerlukan bahan-bahan atau komoditas dari Indonesia," katanya di Jakarta, Minggu (29/12).
Di sisi lain, ketidakpastian ekonomi dunia juga mengakibatkan Indonesia diramal sulit mendapat investasi dalam jumlah besar.
Lebih lanjut, terpilihnya Bahlil Lahadalia sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) juga menjadi angin segar bagi arah perkonomian di Indonesia. Pasalnya, menurut Fachry sosok Bahlil merupakan perwakilan dari wajah pengusaha yang mempunyai sensitifitas tinggi dalam mendongkrak investasi.