Menguat Ke Rp 13.916, Rupiah Diprediksi Perkasa di Hari Terakhir 2019
Nilai tukar rupiah pada perdagangan hari Selasa, (31/12) diperkirakan bisa menyentuh angka Rp 13.890 per dolar Amerika Serikat. Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah di perdagangan mencapai Rp 13.916 per dolar AS atau menguat 0,06% dari hari sebelumnya.
Vice President Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, rupiah berpotensi bergerak di antara Rp 13.890 hingga Rp 13.950 hari ini. Ini menyusul anjloknya dolar terhadap beberapa mata uang utama dunia selama empat hari belakangan.
“Ini level terendah selama beberapa bulan,” kata Ariston kepada Katadata.co.id, Selasa (31/12).
(Baca: Rupiah Paling Kuat Keempat di ASEAN Sepanjang 2019)
Mengutip Bloomberg, hingga berita ini ditulis pukul 08.20 beberapa mata uang Asia turut bergerak positif. Yen Jepang tercatat menguat 0,1% diikuti dolar Hong Kong 0,03%, dolar Taiwan sebesar 0,18%, dan yuan Tiongkok sebesar 0,05%.
Begitu pula nilai tukar mata uang kawasan Asia Tenggara juga menguat mulai dari baht Thailand 0,21%, ringgit Malaysia 0,19%, dan dolar Singapura 0,06%. Namun terlihat pergerakan peso Filipina terhadap dolar AS stagnan.
Ariston mengatakan sentimen positif hingga akhir tahun karena pasar memprediksi bank sentral AS (Federal Reserve) tak akan terburu-buru menaikkan suku bunga acuannya. Selain itu pemilihan umum AS tahun depan juga menjadi salah satu faktor pelemahan dolar.
“Ini semua sudah mulai diantisipasi oleh pasar,” kata dia.
(Baca: Tutup Tahun, Rupiah Perkasa ke Rp 13.925 per Dolar AS)
Namun Ariston menilai optimisme perundingan dagang AS dengan Tiongkok sudah tak menjadi faktor utama menguatnya beberapa mata uang terhadap dolar. Penyelesaian perang dagang memang sempat terkendala dinamika politik antara Beijing dengan Washington.
“(Presiden AS) Trump sudah yakin akan tanda tangan perjanjian,” kata dia.