Muhadjir Effendy: Banjir Jabodetabek karena Anomali Musim Kemarau

Image title
2 Januari 2020, 20:32
Banjir Jakarta, Muhadjir Effendy
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Ilustrasi, petugas Dinas Sumber Daya Air Aliran Barat Pemprov DKI Jakarta mengevakuasi warga di Jalan Pulo Nangka, Daan Mogot, Jakarta Barat, Kamis (2/1/2020). Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyebut banjir di Jabodetabek disebabkan cuaca yang ekstrem.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyebutkan anomali musim kemarau berkepanjangan pada tahun lalu menjadi penyebab banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Musim hujan yang harusnya mencapai puncak pada Desember 2019, justru dimulai pada awal tahun ini.

Menurut dia, siklus anomali musim kemarau saat ini merupakan siklus yang terjadi setiap 25 tahun sekali. Namun, peristiwa itu terjadi pada momen pergantian tahun ketika sebagian masyarakat tengah berpesta dan lengah akan adanya risiko banjir.

"Ini pelajaran yang sangat berharga bagi kita semua, ketika sedang bergembira mungkin bala (bencana) siap mengintai pada kita," kata Muhadjir usai melakukan pemantauan di Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, Kamis (2/1).

Kondisi tersebut diperburuk dengan rusaknya lahan terbuka hijau di kawasan hulu yang menyebabkan tidak maksimalnya penyerapan air. Sehingga volume air yang meningkat langsung mengalir ke Jakarta.

(Baca: Gubernur Anies Sebut Kondisi Banjir Jabodetabek Mulai Terkendali)

Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati yang meminta masyarakat mewaspadai potensi hujan ekstrem hingga pertengahan Februari 2020.

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...