Lima Aplikasi dan Situs untuk Pantau Banjir

Cindy Mutia Annur
3 Januari 2020, 11:50
Lima Aplikasi dan Situs untuk Pantau Banjir
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Ilustrasi, sejumlah remaja membantu evakuasi warga terdampak banjir di kawasan Pondok Randu, Jakarta Barat, Kamis (2/1/2020).

Sebagian besar jalan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sulit diakses karena terendam banjir sejak perayaan Tahun Baru (1/1) lalu. Masyarakat bisa menggunakan lima aplikasi dan situs untuk memantau titik-titik banjir.

Pertama, aplikasi Pantau Banjir yang dikembangkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Platform ini memiliki fitur pelaporan ketinggian banjir di lokasi tertentu, informasi tinggi di pintu air, wilayah pos pengamatan, lokasi dan jumlah pompa air yang dapat beroperasi. 

Fitur 'Report' alias pelaporan ketinggian banjir, pengguna bisa mengenai ketinggian banjir di setiap tanggal. Pengguna juga bisa melaporkan secara langsung dengan mengunggah foto banjir di tempat tinggal masing-masing.

Lalu, ada fitur 'Pintu Air', 'Pos Pengamatan', dan 'Pompa Air' yang bisa dimanfaatkan pengguna untuk mendapat informasi terkini. Aplikasi Pantau Banjir telah diunduh lebih dari 10 ribu kali.

Kedua, situs Petabencana.id yang didukung USAID, UrbanRISKLab, Badan Nasional Penangggulangan Bencana (BNPB), Pacific Disaster Center, Humanitarian OpenStreetMap Team, Qlue, dan lainnya.

(Baca: Banjir Terjang Jakarta, Ahok Imbau Warga di Tepian Sungai Waspada)

Pengguna dapat mengetahui wilayah mana saja yang terdampak banjir, dengan mengetik lokasinya. Ada lima warna untuk membedakan status bencana. Hijau menandakan Siaga 4 alias pengguna harus berhati-hati dengan ketinggian air.

Lalu, kuning yakni siaga 3 karena ketinggian banjir berkisar 10-70 centimeter (cm). Lalu, jingga menandakan siaga 2 atau ketinggiannya sekitar 71-150 cm. Sedangkan, merah berarti siaga 1 alias ketinggian banjir di atas 150 cm.

Ketiga, aplikasi Sistem Peringatan Dini Banjir DKI Jakarta yang dikembangkan oleh Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta. Platform ini memiliki fitur status siaga, peta lokasi stasiun Automatic Water Lavel Recorder (AWLR), prakiraan cuaca, laporan masyarakat, dan foto kegiatan pemantau Tinggi Muka Air (TMA)

Ada pula fitur pantauan CCTV, kontak penting instansi terkait, serta saran dan masukan. (Baca: Pengiriman Barang E-Commerce Terhambat Imbas Banjir)

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...