BMKG Proyeksi Cuaca Ekstrem Terjadi hingga Pekan Depan

Image title
5 Januari 2020, 11:33
bmkg
ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Petugas menunjukkan informasi Ocean Forecast System di Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah 3 Denpasar, Bali, Kamis (2/1/2020). BMKG memproyeksi cuaca ekstreme dalam sepekan ke depan.

Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan cuaca ekstrem bakal terjadi sepekan ke depan. Ini berarti, ada potensi hujan lebat disertai petir.

Deputi bidang Meteorologi BMKG R Mulyono R Prabowo mengatakan analisis tersebut berdasarkan kondisi dinamika atmosfer yang menunjukkan berkurangnya pola tekanan rendah di Belahan Bumi Utara (BBU) dan meningkatnya pola Tekanan Rendah di wilayah Belahan Bumi Selatan (BBS). Hal ini mengindikasikan terjadinya peningkatan aktifitas Monsun Asia yang dapat menyebabkan penambahan massa udara basah di wilayah Indonesia.

Selain itu, terjadi peningkatan pola tekanan rendah di sekitar Australia yang dapat membentuk pola pertemuan massa udara dan belokan angin menjadi signifikan. Sehingga pertumbuhan awan hujan semakin meningkat terutama di bagian selatan ekuator.

Jika menilik model prediksi, aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) fase basah mulai aktif di sekitar wilayah Indonesia selama periode sepekan ke depan. Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan potensi cuaca ekstrem dan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang berpotensi terjadi dalam periode waktu tertentu di hampir seluruh wilayah Indonesia.

(Baca: Risiko Hujan Ekstrem, Menteri Basuki Lakukan Pendataan Penyebab Banjir)

Pada periode 5-8 Januari 2020 terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat,Jawa Tengah,DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kemudian terjadi juga di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.

Untuk periode 9-12 Januari 2020 kondisi yang sama terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan NTT.

Lalu, di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.

Sedangkan potensi ketinggian gelombang laut di wilayah Indonesia hingga mencapai lebih dari 2,5 meter dapat terjadi di beberapa wilayah perairan antara lain Laut Natuna Utara, Laut Jawa Bagian Timur, Perairan Utara Kepulauan Anambas- Kepulauan Natuna, Perairan Selatan Jawa Barat Hingga Sumba, Selat Bali - Selat Lombok - Selat Alas bagian Selatan, Perairan Pulau Sawu - Rote, Samudra Hindia Selatan Jawa Hingga NTT, Laut Banda, Perairan Kepulauan Kai-Aru, dan Laut Sulawesi Bagian Timur.

(Baca: Cuaca Buruk Rawan Banjir, BNPB Minta Warga di Tepian Sungai Mengungsi)

Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...