Pertamina Cari Cara Kembangkan Blok East Natuna

Image title
6 Januari 2020, 12:11
Pertamina, East Natuna, esdm
Donang Wahyu|KATADATA
Ilustrasi, kantor pusat Pertamina di Jakarta. Pertamina bakal berdiskusi dengan Kementerian ESDM untuk membahas pengembangan Blok East Natuna.

Pertamina berencana mengembangkan Blok East Natuna demi meningkatkan produksi migas. Pertamina bakal membahas pengembangan blok tersebut dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada pekan ini. 

Pasalnya, perusahaan pelat merah tersebut kesulitan mengembangkan Blok East Natuna. Ini lantaran ada kandungan karbondioksida (CO2) hingga mencapai 72%. 

"Saya rasa potensi cukup bagus, tapi minggu depan kita baru mau diskusi lagi dengan pemerintah mengenai cara yang paling tepat untuk melakukan aktivitas di East Natuna," ujar Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H Samsu pada Jumat (3/1).

Di samping itu, Pertamina perlu mencari mitra di Blok East Natuna. Sebab, biaya pengembangan blok tersebut bakal cukup besar karena perlu teknologi untuk memisahkan karbondioksida. 

Pertamina pun mempunyai beberapa syarat bagi calon mitra yang bakal bekerja sama mengembangkan blok tersebut, diantaranya yaitu teknologi, kemampuan finansial, dan sumber daya manusia (SDM). 

Dharmawan menilai proses pencarian mitra dan pengembangan Blok East Natuna dapat dilakukan secara bersamaan. Sehingga calon mitra bisa melihat secara langsung data yang sekiranya dibutuhkan.

"Kami bisa melakukan data sharing dari apa yang kami sudah miliki, setiap melakukan join study. Tapi kami hanya akan mempertimbangkan yang serius," ujarnya.

(Baca: Pertamina Gaet Mitra di Blok East Natuna untuk Pisahkan Karbondioksida)

Sebelumnya, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto menyatakan Blok East Natuna memiliki potensi cadangan 46 triliun kaki kubik. Namun, pengembangan blok tersebut terhambat karena teknologi dan biaya yang cukup tinggi. 

Oleh karena itu, SKK Migas terus berupaya mencari investor untuk mengembangkan Blok East Natuna. Selain itu, pemerintah tengah mengkaji beberapa insentif untuk pengembangan Blok East Natuna. Sebab, blok itu belum juga berproduksi kendati sudah ditemukan sejak 1973.

Salah satu insentif yang dikaji pemerintah yaitu keringanan pajak atau tax holiday selama lima tahun. Selain itu, ada insentif kontrak yang lebih lama hingga 50 tahun.

Ada juga insentif berupa bagi hasil yang lebih besar untuk kontraktor. Bahkan ada skenario bagi hasil migas blok tersebut bakal diberikan 100% kepada kontraktor.

(Baca: 14 Wilayah Berpotensi Hasilkan Cadangan Migas Baru)

Reporter: Verda Nano Setiawan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...