Konflik AS-Iran Memanas, Chevron Tarik Pekerja Ekspatriat dari Irak

Image title
7 Januari 2020, 08:48
Chevron, Amerika Serikat, Iran, migas
Agung Samosir|KATADATA
Ilustrasi, logo Chevron. Chevron harus menarik pekerja ekspatriat dari blok migas di Irak setelah hubungan Amerika Serikat dan iran semakin memanas pasca terbunuhnya komandan militer Iran Qassem Soleimani.

Perusahaan minyak raksasa Chevron harus mengeluarkan pekerja ekspatriat dari wilayah operasi migas di utara Irak setelah konflik pecah antara Amerika Serikat (AS) dan Iran. Chevron mengikuti langkah perusahaan migas lainnya yang beroperasi di sana.

Seperti dilansir dari Reuters, Chevron menyatakan sejumlah kontingen kecil yang terdiri dari pekerja ekspatriat dan kontraktor sementara telah meninggalkan wilayah operasi migas di Kurdistan seiring memanasnya situasi di Timur Tengah.

Advertisement

Perusahaan migas asal AS itu memiliki wilayah operasi migas di Irak yang ditargetkan bisa memproduksi 20 ribu barel minyak per hari (bopd) pada pertengahan tahun ini. Operasi wilayah kerja tersebut dilanjutkan oleh staf lokal dan pekerja ekspatriat bakal bekerja dari jarak jauh.

(Baca: Konflik AS-Iran, Ekonom Lihat Potensi Harga Minyak Capai US$ 100/Barel)

Pemerintah AS pada pekan lalu telah menginstruksikan warga negaranya untuk pergi dari Iran. Hal itu disampaikan setelah serangan drone AS membunuh Komandan Militer Iran Qasem Soleimani dan Komandan Militer Irak Abu Mahdi al-Muhandis.

Masyarakat Iran pun mengibarkan bendera merah di atas kubah Masjid Jamkaran, di Kota Suci Qom, Iran dalam upacara penghormatan terhadap almarhum Qassem Soleimani.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement