1,6 Juta Mitra Penjual GoPay hingga OVO Pakai Standardisasi Kode QR

Cindy Mutia Annur
9 Januari 2020, 13:58
1,6 Juta Mitra Penjual GoPay hingga OVO Pakai Standardiasi Kode QR (qris)
Katadata/Desy Setyowati
Ilustrasi, salah satu merek minuman menyediakan layanan pembayaran mulai dari Go-Pay, OVO, DANA hingga LinkAja.

Bank Indonesia (BI) mencatat, 1,6 juta toko sudah mengadopsi standardisasi kode Quick Response (QR Code) alias QRIS. Mitra penjual perusahaan teknologi finansial (fintech) pembayaran seperti GoPay, OVO, LinkAja, dan DANA memang wajib mengadopsi QRIS mulai 2020.

“Sekitar 1,6 juta (toko sudah adopsi QRIS),” kata Kepala Departemen Kebijakan Sistem pembayaran BI Filianingsih Hendarta kepada Katadata.co.id, kemarin malam (8/1).

Mulai tahun ini, bertransaksi menggunakan standardisasi kode QR dikenakan biaya 0,7%. Ia menjelaskan, merchant discount rate (MDR) itu merupakan kompensasi biaya yang dikeluarkan Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) terkait akuisisi mitra, penyediaan aplikasi dan sistem, serta interkoneksi.

Sedangkan Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Pungky Wibowo sempat mengatakan, mitra penjual yang mengadopsi QRIS diprediksi mencapai dua hingga tiga juta pada 2030. (Baca: Standardisasi Kode QR Berlaku 2020, Ahli IT: Keamanan Jadi Perhatian)

Dari sisi PJSP, OVO telah menerapkan QRIS di sekitar 100 ribu mitra penjual. Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra mengatakan, sosialisasi terkait standardisasi kode QR dilakukan secara bertahap.

"Ke depan, kami bakal fokuskan (implementasi) QRIS di wilayah perkotaan terlebih dahulu," ujar Karaniya di Jakarta, Rabu (8/1). Perusahaan bakal berfokus mengimplementasikan QRIS di tujuh kota besar terlebih dulu seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Makassar, dan lainnya.

Selain PJSP, perusahaan e-commerce gencar mendorong mitra warungnya untuk mengadopsi QRIS. Bukalapak misalnya, menerapkan QRIS di 1.000 mitra per Agustus 2019. Perusahaan menargetkan 10 ribu toko sudah mengadopsi layanan pembayaran itu.

Head of Corporate Communications LinkAja Putri Dianita mengatakan, sosialisasi QRIS dilakukan bertahap sejak diluncurkan oleh BI  pada 17 Agustus 2019 lalu. Perusahaannya bakal menyosialisasikan hal ini ke para mitra penjual terlebih dulu.

(Baca: Konsumen Belum Tahu Pakai Kode QR Berbayar, LinkAja & GoPay: Bertahap)

Saat ini, LinkAja menggaet 250 ribu mitra dan 40 juta pengguna terdaftar di Tanah Air. “Kenapa merchant atau user kami belum semua tahu (QRIS), itu karena sosialisasinya difokuskan ke kota tier 2 dan 3. Itu daerah main user kami," ujar Putri.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...