Beda Penanganan Infrastruktur Mengatasi Banjir di Jakarta dan Semarang

Image title
13 Januari 2020, 13:00
Atasi Banjir, Ini Bedanya Penanganan Infrastruktur Jakarta & Semarang.
ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau tanggul Sungai Babakan yang jebol di Jembatan Desa Ketanggungan, Brebes, Jawa Tengah, Minggu (12/1/2020). Kementerian PUPR tengah mengerjakan sejumlah infrastuktur untuk menangani masalah banjir di Jakarta dan Jawa Tengah.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah mengerjakan sejumlah infrastruktur untuk menangani masalah banjir menjelang puncak musim hujan  yang diprediksi terjadi akhir Januari 2020. Daerah rawan banjir seperti DKI Jakarta dan Jawa Tengah menjadi salah satu prioritas penanganan.

Seperti diketahui, banjir besar melanda wilayah di DKI Jakarta pada malam pergantian Tahun Baru 2020, setelah diguyur hujan berintensitas tinggi mengguyur Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi dan Depok (Jabodetabek) semalaman.

Alhasil, sejumah wilayah terendam, baik di daerah langganan banjir maupun kawasan yang semula bebas banjir pun ikut terdampak. 

(Baca: Tunggu Anies Bebaskan Lahan, PUPR: Sodetan Ciliwung Rampung 6 Bulan)

Sementara di Jawa Tengah, banjir juga melanda beberapa daerah seperti Kabupaten Brebes, Kabupaten Grobogan dan Kota Semarang pada pekan lalu. Di Brebes dan Grobogan, banjir disebabkan oleh jebolnya tanggul penahan air. Sementara di Semarang, banjir disebabkan oleh naiknya air laut (rob).

Untuk menangani masalah itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat kunjungannya di Semarang mengatakan akan melakukan tiga hal. Pertama, penanganan dan pengerjaan tanggul darurat yang jebol. Kedua, penambahan jumlah pompa air dan ketiga, melakukan pengerukan dan pelebaran sungai.

Seluruh infastruktur penahan banjir akan dikerjakan dan dirampungkan dalam waktu dekat mengingat hujan dengan instensitas tinggi masih akan terjadi.

Meski demikian, Basuki masih belum memperikirakan angaran yang dibutuhkan untuk semuaproyek penanggulangan banjir lantaran dalam kondisi penunjukan langsung darurat. Sehingga biaya operasional akan dibabankan ke kontraktor terlebih dahulu.

"Dikerjakan dulu dengan administrasi yang tertib dan nanti direview oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) baru dibayar," kata Basuki saat memantau lokasi banjir di Kali Babakan, Kabupaten Brebes, Minggu (12/1).

Di Kota Lumpia, Basuki menargetkan sebanyak lima unit pompa air dengan kapasitas 2.000 liter per detik akan beroperasi untuk mengantisipasi banjir. Saat ini, Semarang hanya memiliki tiga unit pompa dengan kapasitas 700 liter per detik.

(Baca: Beda dengan Anies, Luhut: Normalisasi Ciliwung Perlu Guna Atasi Banjir)

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...