Gojek & Grab Respons Maraknya Penipuan Lewat Aplikasi Mitra Pengemudi

Fahmi Ahmad Burhan
14 Januari 2020, 11:49
Gojek dan Grab Respons Maraknya Penipuan Lewat Aplikasi Mitra Pengemudi
ANTARA FOTO/YULIUS SATRIA WIJAYA
Ilustrasi, sejumlah pengemudi ojek daring (online) menunggu penumpang di depan Stasiun Pondok Cina, Kota Depok, Jawa Barat, Selasa (11/6/2019).

Belakangan ini, penipuan mengatasnamakan mitra pengemudi ojek online marak terjadi di Tanah Air. Gojek dan Grab mengaku sudah menyiapkan program supaya akun mitra tidak dapat diambil alih.

Senior Manager Corporate Affairs Alvita Chen mengatakan, perusahaannya selalu meminta mitra pengemudi untuk berhati-hati dan tidak membagikan kode One Time Password (OTP). “Jangan diberikan kepada siapapun dengan alasan apapun, bahkan Gojek,” katanya kepada Katadata.co.id, kemarin (14/1).

Ia menegaskan bahwa Gojek tidak pernah meminta kode OTP kepada pengguna, baik mitra ataupun pelanggan. Hal ini sudah disosialisasikan melalui aplikasi, push notification maupun pertemuan langsung.

Yang teranyar, pengguna Gojek Agnes Setia Oetama ditipu oleh seseorang yang mengaku sebagai mitra pengemudi. Awalnya, korban memesan GoFood. Lantas, penipu itu mengatakan GoPay di kios rusak.

(Baca: Ditipu Lewat Aplikasi, Pengguna Gojek di Papua Kehilangan Rp 28 Juta)

Penipu menggiring Agnes untuk mengirim uang langsung ke virtual account toko itu. Agnes diminta mengetik kode empat digit sesuai instruksi penipu lewat fitur percakapan (chat). Korban pun kehilangan Rp 9 juta.

Ibu Agnes dan salah satu mitra driver kami telah menjadi korban dari modus penipuan berbasis social engineering melalui telepon yang mengatasnamakan Gojek," kata Alvita.

Sebelumnya, pengguna Gojek di Sorong, Papua bernama Prameswara hingga selebritas seperti Maia Estianty dan Aura Kasih juga menjadi korban.

(Baca: Gojek dan Grab Tanggapi Viral Driver Ojol Tipu dan Lecehkan Konsumen)

Alvita mengimbau pengguna dan mitra menghubungi customer service di nomor 021-50251110 atau email customerservice@go-jek.com, jika ada hal-hal yang mencurigakan saat memesan layanan di Gojek.

Sedangkan Public Relations Assistant Marketing Manager Grab Indonesia Satrya Pinandita mengatakan, perusahaannya menyediakan teknologi deteksi dan pencegahan tindakan kecurangan. Selain itu, ada layanan Grab Defense, yang salah satu fiturnya device and network intelligence services untuk mendeteksi pelaku kejahatan dengan menggunakan data dari perangkat pengguna.

Layanan tersebut dinilai bisa menjaga dan mendeteksi pembuatan akun palsu akibat perangkat yang berpindah tangan. "Bahkan bisa juga mendeteksi jika aplikasi mereka telah terdampak serangan siber," kata Satrya kepada Katadata.co.id.

(Baca: Empat Tips Hindari Akun Gojek Diretas Seperti Maia Estianty)

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...