Menteri Pertahanan Prabowo Bakal Usut Kasus Korupsi di Asabri

Dimas Jarot Bayu
14 Januari 2020, 15:21
Menteri Pertahanan Prabowo Bakal Usut Kasus Korupsi di Asabri
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Ilustrasi, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersiap mengikuti rapat bersama Komisi I DPR di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (11/11/2019).

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memastikan bakal menelusuri kasus dugaan korupsi di PT Asabri (Persero) sesegera mungkin. Sebab, kasus tersebut bisa berdampak terhadap para Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Pak Menhan ingin memastikan dana prajurit tetap aman dan tidak terganggu,” kata Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antarlembaga Dahnil Anzar Simanjuntak kepada Katadata.co.id, Selasa (13/1).

Menurut Dahnil, Prabowo berkepentingan menelusuri kasus Asabri. Alasannya, total aset Asabri Rp 35,188 triliun berasal dari iuran pensiun prajurit dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di tubuh TNI/Polri, termasuk Kemenhan. Uang iuran pensiun tersebut merupakan pemotongan 4,75% dari gaji pokok mereka.

Gaji pokok prajurit dan PNS di TNI/Polri dipotong 3,25% untuk tunjangan hari tua di Asabri. “Menhan berkepentingan dengan kasus Asabri, meskipun di bawah koordinasi Kementerian BUMN,” kata Dahnil.

(Baca: Wakil Menteri BUMN: Penanganan Asabri Lebih Sulit Ketimbang Jiwasraya)

Dahnil mengatakan, Prabowo tengah menunggu informasi mengenai persoalan tersebut dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Prabowo juga menanti tanggapan atas laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait persoalan itu.

“Ketika mendapat laporan terkait dugaan korupsi di Asabri, Menhan sedang mempelajari dan menunggu informasi lengkap permasalahannya,” kata Dahnil.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Kemanan Mahfud MD menyebutkan, ada dugaan korupsi di Asabri lebih dari Rp 10 triliun. Ia ingin persoalan ini segera diproses secara hukum agar kebenaran dan kejelasan kasus dana pensiun TNI terungkap.

(Baca: Mengacu Kasus Jiwasraya dan Asabri, OJK Perketat Pengawasan Asuransi)

Apalagi ada uang prajurit dan tentara yang telah mengabdi di Asabri. “Mungkin tidak kalah fantastis dengan kasus Jiwasraya, di atas Rp 10 triliun,” kata Mahfud di Jakarta, akhir pekan lalu (10/1).

Seperti halnya dengan Jiwasraya, Asabri menempatkan portofolio investasi pada saham yang harganya anjlok. Salah satunya, Asabri memiliki 5,04% saham di PT Trada Alam Mineral (TRAM), yang harganya turun 65,75% sejak awal dibeli pada 18 Desember 2017 hingga 8 Januari 2020.

Selain itu, Asabri memiliki saham di PT Alfa Energi Investama (FIRE), yang harganya anjlok 94,97% sejak 27 Juli 2018 hingga 8 Januari 2020. Lalu, harga saham PT Hartadinata Abadi (HRTA) juga turun 27,4% sejak 30 Oktober 2017 hingga 8 Januari.

(Baca: BPK: Asabri Tak Mungkin Gagal Bayar Klaim seperti Jiwasraya)

Reporter: Dimas Jarot Bayu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...