25 % Saham Punya Asabri, Prima Cakrawala Tak Tahu Sebab Harga Anjlok
Harga saham emiten yang bergerak di industri perikanan PT Prima Cakrawala Abadi (PCAR) turun drastis hingga Bursa Efek Indonesia (BEI) harus menghentikan sementara perdagangannya. Manajemen mengaku tak memahami penyebab penurunan tersebut.
Harga saham PCAR tercatat ditutup di harga tertingginya sepanjang masa yaitu Rp 5.350 pada akhir Desember 2018. Namun, setelah itu, harga saham terjun bebas hingga berada di posisi Rp 1.100 pada akhir Desember 2019. Ini artinya, harga saham turun 79,4% dalam kurun satu tahun.
Penurunan harga saham masih berlanjut pada Januari 2020 ini. BEI terpaksa menghentikan sementara perdagangan sahamnya atau disuspensi pada 8 Januari lalu ketika menyentuh Rp 440. Suspensi sempat dicabut, namun harga saham masih merosot sehingga dihentikan kembali sampai sekarang. Harga terakhir saham PCAR Rp 338.
"Kami kurang paham pergerakan saham yang terjadi di pasar modal," ujar Direktur Utama Raditya Wardhana, saat ditemui pada public expose, di BEI, Jakarta, Rabu (15/1).
(Baca: Menelusuri Investasi Asabri yang Terpuruk di Saham Gorengan)
Kenaikan harga saham perusahaan hingga mencapai rekor tertinggi Rp 5.350 pada akhir 2018 terjadi di tengah penurunan kinerja keuangan. Perusahaan membukukan rugi bersih Rp 2,63 miliar sepanjang sembilan bulan pertama 2018. Harga saham anjlok per Juni tahun 2019, setelah keluarnya laporan keuangan penuh 2018.
Perusahaan membukukan rugi bersih Rp 8,38 miliar sepanjang 2018, berbalik dari laba Rp 370,9 juta tahun sebelumnya. Kerugian bisnis berlanjut pada 2019. Kerugian sepanjang sembilan bulan pertama mencapai Rp 9,7 miliar, meningkat lebih dari 2,5 kali lipat periode sama tahun sebelumnya.
Adapun mayoritas saham PCAR dipegang publik yaitu 69,86%, diikuti Asabri 25,14%, dan Bahari Istana Alkausar 5%. Adapun berdasarkan data Stockbit, Asabri berinvestasi pada saham PCAR mulai 28 November 2018. Pada awalnya, perusahaan tercatat memegang 67 juta lembar saham atau setara 5,79% porsi kepemilikan.
Jumlah saham PCAR yang dikempit Asabri terus bertambah hingga nyaris mencapai 323 juta lembar saham atau 27,68% porsi kepemilikan pada 11 Desember 2018. Sepanjang Juni-Agustus 2019, perusahaan tercatat melepas sedikit demi sedikit sahamnya hingga terakhir memegang 293 juta lembar saham atau 25,14% porsi kepemilikan.