Setoran TNI dan Polri Lancar, Erick Thohir Anggap ASABRI Masih Aman

Dimas Jarot Bayu
15 Januari 2020, 20:14
Kantor Pusat Asabri
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Kantor Pusat PT. Asabri Jalan Mayjen Sutoyo. No. 11, Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur

Kondisi keuangan PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ASABRI) mengalami gejolak karena ambruknya nilai investasi saham. Namun, Menteri BUMN Erick Thohir menilai kondisi Asabri jauh lebih aman dibandingkan masalah likuiditas yang membelit PT Asuransi Jiwasraya.

Erick menilai setoran premi dari TNI dan Polri yang lancar membuat likuiditas ASABRI masih aman. Pembayaran premi para prajurit TNI/Polri melalui pemotongan gaji dilakukan Kementerian Keuangan.

Tiap bulan, gaji pokok para prajurit TNI/Polri dipotong 4,75 % untuk membayar iuran pensiun. Selain itu, potongan sebesar 3,25 % untuk tunjangan hari tua. "Jadi tidak ada isu cash flow itu berhenti. Apalagi untuk prajurit, sudah pasti itu digaransi," kata Erick di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/1).

(Baca: 25% Saham Dipegang Asabri & Harga Anjlok, PCAR Tak Punya Penjelasan)

Meski demikian, Erick menyerahkan pengusutan dugaan korupsi di ASABRI kepada penegak hukum. Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD menyebut dugaan korupsi di ASABRI dengan nilai mencapai di atas Rp 10 triliun. Karenanya, Mahfud menginginkan agar masalah tersebut diproses secara hukum.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyatakan akan turun tangan untuk mengusut dugaan korupsi di ASABRI. Hal tersebut karena dana yang berada di ASABRI berasal dari para prajurit TNI/Polri.

ASABRI mendapat jadi sorotan setelah portofolio investasi pada saham yang harganya anjlok. Salah satunya, ASABRI memiliki 5,04 % saham di PT Trada Alam Mineral (TRAM), yang harganya turun 65,75 % sejak awal dibeli pada 18 Desember 2017 hingga 8 Januari 2020. Selain itu, Asabri memiliki saham di PT Alfa Energi Investama (FIRE) dan PT Hartadinata Abadi (HRTA).

Saham FIRE harganya anjlok 94,97 % sejak 27 Juli 2018 hingga 8 Januari 2020. Sedangkan saham HRTA turun turun 27,4 % sejak 30 Oktober 2017 hingga 8 Januari.

(Baca: Menelusuri Investasi Asabri yang Terpuruk di Saham Gorengan)

Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...