Dibuka Menguat, Rupiah Berpotensi Melemah Usai Euforia Damai Dagang
Nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi ini, Kamis (16/1) dibuka menguat 0,12% ke level Rp 13.678 per dolar Amerika Serikat(AS). Meski begitu, rupiah berpotensi berbalik melemah karena menurunnya euforia pasar setelah kesepakatan dagang AS-Tiongkok diteken.
Hingga pukul 09.50 WIB, rupiah diperdagangan di level Rp 13.637 per dolar AS atau menguat 0,47%. Selain rupiah, sejumlah mata uang Asia turut menguat pagi ini.
Mengutip Bloomberg, penguatan mata uang terbesar dialami ringgit Malaysia 0,15%, diikuti baht Thailand 0,09%, peso Filipina naik 0,09%, rupee India 0,08% dan yuan Tiongkok 0,1%.
(Baca: Kesepakatan Dagang AS-Tiongkok Berhasil Kerek Harga Minyak 0,5%)
Namun, mata uang Asia lainnya menujukkan pelemahan terhadap dolar AS, seperti yen Jepang, dolar Hong Kong, dan dolar Singapura masing-masing turun 0,01%, dolar Taiwan 0,03%, dan won Korea Selatan 0,24%.
Direktur Riset Center Of Reform on Economics Piter Abdullah Redjalam menyatakan, kendati dibuka menguat, dia memperkirakan rupiah juga berpeluang melemah tipis hari ini. "Euforia berakhirnya perang dagang sudah berakhir dengan sedikit kekecewaan," kata Piter kepada Katadata.co.id, Kamis (16/1).