Percepat Pengembangan Kilang Balikpapan, Pertamina Gandeng Mubadala

Image title
16 Januari 2020, 12:47
pertamina, mubadala, kilang balikpapan
Arief Kamaludin | Katadata
Pertamina dan Mubadala Investment Company meneken perjanjian prinisip untuk bekerja sama investasi pengolahan migas.

Pertamina dan perusahaan investasi asal Uni Emirat Arab, Mubadala Investment Company telah menandatangani perjanjian prinsip atau Refinery Investment Principle Agreement, untuk mengevaluasi lebih lanjut peluang kerja sama investasi di sektor pengolahan migas.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan, penandatangan perjanjian ini merupakan bentuk komitmen Pertamina dan Mubadala sebagai salah satu investor yang menyatakan minat untuk pengembangan kilang Refinery Development Master Plan (RDMP) RU V Balikpapan.

“Ini menunjukkan adanya keseriusan kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan bisnis dalam rangka mempercepat pembangunan RDMP Balikpapan, sebagaimana yang diamanahkan Pemerintah kepada Pertamina,” ujar Nikce dikutip berdasarkan keterangan tertulis, Kamis (16/1).

(Baca: Dikritik Jokowi, Pertamina Klaim Pembangunan Kilang Terus Jalan)

Dia mengatakan saat ini Pertamina sedang mencari equity investor (mitra investasi modal) untuk bergabung dalam mengembangkan kilang Balikpapan. Proses tersebut telah dimulai pada Mei 2019, dengan penerbitan project teaser kepada calon investor yang terdiri dari perusahaan migas internasional, perusahaan perdagangan, dan investor keuangan.

“Setelah project teaser diterbitkan, beberapa Investor telah mengirimkan letter of interest kepada Pertamina dan proses selanjutnya akan dilakukan project sounding dan kunjungan ke kilang Balikpapan bagi investor yang tertarik,” lanjut Nicke.

Di sisi lain, untuk RDMP Balikpapan, Nikce menyebut calon mitra yang ditargetkan adalah financial investor (perusahaan investasi keuangan) mengingat proyek telah memasuki tahapan konstruksi dan sudah ada skema tolling. Mubadala adalah salah satu financial investor yang berpotensi sesuai dengan kriteria yang ditetapkan Pertamina.

(Baca: Luhut Gandeng Mubadala dan Adnoc untuk Proyek Kilang Pertamina)

Selain itu, Mubadala juga dipandang memiliki kompetensi teknis yang diharapkan dapat membantu Pertamina dalam hal manajemen proyek. Menurutnya, perjanjian ini juga merupakan tindak lanjut dari pengembangan hubungan antara Mubadala dan Pertamina dan Indonesia, yang mencakup sektor hulu, pengolahan, dan petrokimia.

Sebelumnya, pada November 2019, Pertamina telah mengeluarkan Preliminary Information Memorandum kepada investor terpilih yang telah menyatakan minat dan komitmennya terhadap proyek kilang Balikpapan. Estimasi investasi yang diperlukan untuk proyek tersebut sekitar US$ 5,5 miliar.

Pembangunan kilang Balikpapan merupakan kilang RDMP pertama yang telah dijalankan Pertamina dari keseluruhan rencana pengembangan kilang, yakni empat RDMP dan dua kilang baru (Grass Root Refinery).

(Baca: Pertamina Dapat Kepastian Impor LPG Langsung dari Uni Emirat Arab)

Reporter: Verda Nano Setiawan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...