IHSG Diramal Naik, Analis Rekomendasikan Saham Perkebunan dan Bank
Sejumlah analis memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan, Senin (20/1), naik berdasarkan analisis teknikal. Adapun indeks pada perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (17/1), naik tipis 0,09% ke level 6.291,66.
"Kami perkirakan IHSG akan cenderung bergerak menguat di awal pekan dengan support resistance di kisaran 6.255-6.340," kata analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi dalam risetnya hari ini.
Dia pun merekomendasikan beberapa saham yang menarik untuk diperhatikan oleh investor di antaranya BISI International Tbk (BISI), Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS), PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), Astra Agro Lestari Tbk (AALI), dan Ultrajaya Milk Industry Tbk (ULTJ).
Kemudian saham Bank Mandiri Tbk (BMRI), Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN), Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE), Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), dan Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA).
(Baca: IHSG Melemah Pekan Ini, Saham BRI & BCA Paling Banyak Diborong Asing)
Sementara itu analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama mengatakan bahwa ada potensi kenaikan lanjutan dari indeks dalam negeri. "IHSG berpeluang menuju ke area resistance," katanya. Adapun area resistance tersebut berada pada rentang 6.336,92 hingga 6.348,31. Sedangkan support pertama dan kedua pada rentang 6.239,00 hingga 6.218,13.
Adapun beberapa saham pilihan yang dia rekomendasikan di antaranya Aneka Tambang Tbk (ANTM), Astra Otoparts Tbk (AUTO), PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN), Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).
Berbeda dengan dua analis sebelumnya, analis Artha Sekuritas Indonesia Nugroho Fitriyanto memprediksi IHSG hari ini turun dengan area support di rentang 6.272 hingga 6.253. Sementara, resistance pada rentang 6.321 hingga 6.306. "(Secara teknikal) potensi pelemahan IHSG hari ini besar," kata Nugroho dalam risetnya.
Beberapa saham yang menjadi rekomendasinya untuk investor pada perdagangan hari ini, di antaranya Aneka Tambang Tbk (ANTM), Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan Indika Energy Tbk (INDY).
(Baca: Sepekan Menguat, Rupiah Akhir Pekan Melemah Tipis ke 13.645 per Dolar)
Salah satu sentimen yang berpotensi mendorong kenaikan IHSG yaitu perhatian investor yang tidak lagi fokus pada perang dagang Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok pasca keduanya menandatangani perjanjian dagang tahap I beberapa waktu lalu.
Di Wall Street, misalnya, kinerja saham ditopang oleh antisipasi pasar terhadap laporan kinerja perusahaan pada 2019, tingkat suku bunga yang rendah, serta kondisi ekonomi AS yang masih dalam kondisi yang sehat.
Tiga indeks utama negeri Paman Sam pun terus mencatatkan rekor tertinggi dalam beberapa hari perdagangan terakhir yang menular ke bursa lainnya di dunia, termasuk di Asia. Adapun pada penutupan Jumat kemarin indeks Dow Jones naik 0,17%, S&P 500 naik 0,39%, dan Nasdaq naik 0,34%, ketiganya berakhir pada level tertingginya sepanjang masa.
Seluruh indeks utama Asia pun kompak menghijau pada akhir pekan lalu yang dipimpin oleh indeks Hang Seng Hong Kong yang naik 0,60% sedangkan indeks lainnya hanya naik tipis.
(Baca: Euforia Damai Dagang Pudar, Harga Emas Turun Karena Data Ekonomi AS)