Tujuh Fakta Tol Cisumdawu, Tol Terindah di Indonesia

Hari Widowati
20 Januari 2020, 12:44
jalan tol Cisumdawu, jalan tol terindah di Indonesia, Tol Cisumdawu selesai akhir 2020, kontraktor Tiongkok, pembebasan lahan, simpang susun Cisumdawu,
Dok. KemenPUPR
Jalan tol Cisumdawu ditargetkan beroperasi pada akhir 2020. Konstruksi tol ini diperkirakan akan menjadi tol terindah di Indonesia.

Pembangunan jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) ditargetkan rampung akhir tahun ini. Jalan tol yang akan mempercepat akses ke Bandara Internasional Jawa Barat (Kertajati) dan Pelabuhan Patimban ini akan menjadi tol terindah di Indonesia.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Danang Parikesit, mengatakan jalan tol sepanjang 60,84 km tersebut konstruksinya melintasi perbukitan. Tol Cisumdawu berada di cekungan yang dikelilingi tiga gunung vulkanik, yakni Gunung Tampomas, Manglayang, dan Patuha.

Advertisement

Proyek ini juga merupakan tol pertama dengan dua terowongan yang dibuat menembus bukit sepanjang 472 meter. Seperti dilansir Bisnis.com, di atas terowongan akan ditambahkan ornamen flora sehingga menambah keindahan jalan tol tersebut.

Berikut ini tujuh fakta mengenai Tol Cisumdawu yang kami rangkum dari berbagai sumber.

1. Proyek Strategis Nasional (PSN) didanai pinjaman pemerintah Tiongkok dan BUJT

Tol Cisumdawu yang terdiri atas enam seksi ini memiliki beberapa sumber pendanaan, yakni dari pinjaman pemerintah Tiongkok sebagai bagian dari viability gap fund (VGF) dan investasi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Citra Karya Jabar Tol. Dana APBN dan pinjaman dari pemerintah Tiongkok akan digunakan untuk membangun seksi I dan II dengan nilai total Rp 6,6 triliun. Seksi III hingga seksi VI akan dibiayai BUJT dengan investasi Rp 8,1 triliun.

Seksi I Cileunyi-Rancakalong sepanjang 11,45 km dan seksi II Rancakalong-Sumedang sepanjang 23,4 km. Sementara itu, seksi III Sumedang-Cimalaka 4,5 km, seksi IV Cimalaka-Legok 8,2 km, seksi V Legok-Ujung Jaya sepanjang 14,9 km, dan seksi VI Ujung Jaya sepanjang 4,23 km.

PROYEK JALAN TOL CISUMDAWU
Proyek Jalan Tol Cisumdawu dilihat dari atas. (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

2. Mempersingkat waktu tempuh Bandung-Bandara Kertajati jadi 45 menit

Proyek tol Cisumdawu akan mempersingkat jarak tempuh dari Bandung ke Bandara Internasional Jawa Barat (Kertajati) di Majalengka menjadi 45 menit hingga maksimal satu jam. Sebelumnya, perlu waktu sekitar 3,5 jam untuk menghubungkan kedua kota tersebut. "Tidak perlu memutar lagi untuk sampai ke Bandara Kertajati," kata Kasatker Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan Cisumdawu, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, Yusrizal Kurniawan, seperti dikutip Liputan6.com, Kamis (5/9/2019).

Hal ini akan memperlancar akses masyarakat dari Bandung ke Kertajati dan sebaliknya. Seperti diketahui, Bandara Internasional Jawa Barat itu menjadi hub untuk penerbangan haji, umrah, dan pusat penerbangan domestik untuk rute ke luar Pulau Jawa. Adapun Bandara Husein Sastranegara di Bandung akan melayani pesawat baling-baling karena landasannya pendek, cekung, dan berada di kawasan padat penduduk.

(Baca: Ditargetkan Beroperasi Akhir Tahun Ini, Tol Cisumdawu Terhambat Lahan)

3. Terowongan kembar dengan teknologi anti-longsor

Proyek tol ini memiliki dua struktur terowongan kembar sepanjang 472 meter dan lebar 15 meter. Terowongan tersebut dibangun oleh kontraktor asal Tiongkok, Metallurgy Corporation of China (MCC) yang memberikan transfer teknologi kepada insinyur dan tenaga konstruksi Indonesia.

Terowongan dibangun di lahan yang rawan longsor sehingga digunakan teknologi New Austrian Tunneling Method (NATM). Seperti dilansir Kompas.com, sistem rekayasa terowongan ini memaksimalkan resistensi yang melekat di tanah dan kapasitas dukungannya. NATM memungkinkan deformasi massa batuan sebelum menstabilkan terowongan sehingga mengurangi jumlah bahan pendukung tambahan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement