Huawei "Pede" Bisnisnya Mampu Bertahan di Bawah Tekanan AS

Fahmi Ahmad Burhan
22 Januari 2020, 11:14
Huawei, teknologi, amerika serikat, tiongkok
123RF.com
Ilustrasi, logo Huawei. Perusahaan teknologi asal Tiongkok, Huawei, yakin dapat bertahan di tengah tekanan Amerika Serikat.

Pendiri Huawei Ren Zhengfei optimisitis mampu mempertahankan bisnis di bawah tekanan Amerika Serikat (AS). Dia bahkan menyebut kampanye hitam yang dilancarkan pemerintah AS tidak akan berdampak sigifikan bagi perusahaan teknologi asal Tiongkok tersebut.

Pemerintah AS menyatakan Huawei mengancam keamanan nasional karena peralatan jaringannya dianggap sebagai alat pengintai yang digunakan pemerintah Tiongkok. Huawei pun masuk dalam daftar hitam perdagangan AS sejak tahun lalu.

"Kami sudah mendapatkan pengalaman dari tahun lalu dan kami memiliki tim yang lebih kuat. Saya lebih percaya diri bahwa kami dapat bertahan dari serangan selanjutnya," kata Ren dalam acara World Economic Forum di Davos seperti dilansir CNBC.com pada Selasa (21/1).

Akibat sanksi tersebut, Huawei mengembangkan berbagai teknologi setelah tidak dapat mengakses perangkat teknologi dari AS. Perusahaan tersebut bahkan berinvestasi untuk mengembangkan chip dan perangkat lunak buatan sendiri. Hasilnya, Huawei mampu mengembangkan sistem operasi bernama HarmonyOS.

Selain itu, Huawei berusaha mengganti teknologi dari Google Android yang berlisensi di ponsel pintar buatannya. Salah satu caranya dengan menggandeng perusahaan Belanda TomTom untuk mengantikan peran Google Maps pada produknya.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...