Rupiah Menguat Tipis Jelang Penentuan Suku Bunga BI
Nilai tukar rupiah pada perdagangan sore ini, Rabu (22/1), menguat 0,17% ke posisi Rp 13.646 per dolar AS. Rupiah menguat menjelang rapat dewan gubernur Bank Indonesia.
Mengutip Bloomberg, mayoritas mata uang negara Asia menguat terhadap dolar AS. Ringgit Malaysia naik 0,15%, baht Thailand 0,11%, peso Filipina 0,19%, won Korea Selatan 0,22%, dan dolar Singapura 0,2%. Sementara itu, rupee India 0,02%, yuan Tiongkok 0,07%, dan yen Jepang 0,08%.
Adapun kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dolar Rate atau JISDOR menempatkan rupiah pada posisi Rp 13.678 per dolar AS, melemah dari posisi kemarin Rp 13.658 per dolar AS.
(Baca: Sri Mulyani Sebut Kondisi Sistem Keuangan Indonesia Stabil)
Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim menjelaskan pergerakan rupiah pada hari ini dipengaruhi oleh sentimen eksternal dan internal. Dari sisi eksternal, ketegangan AS dan Tiongkok masih menjadi fokus investor.
Adapun berita teranyar, AS berencana menjatuhkan sanksi lebih keras kepada Huawei. Selain itu, pasar masih mencoba menilai dampak dari risiko wabah virus corona di Tiongkok.
"Dari sisi internal, BI kembali melakukan intervensi di pasar valas dan obligasi perdagangan DNDF," ujar Ibrahim, Rabu (22/1).
(Baca: Rupiah Pagi Ini Melemah di Tengah Ketakutan Wabah Virus Corona)
Selan itu, menurut dia, rapat dewan gubernur BI yang dimulai hari ini juga turut memberikan dampak pada rupiah. BI diperkirakan bakal memangkas suku bunga acuannya pada bulan ini sebesar 25 bps menjadi 4,75%.
Ibrahim memperkirakan rupiah pada perdagangan besok akan bergerak menguat. Rupiah bakal bergerak di antara Rp 13.615 hingga Rp 13.665 per dolar AS.