Sektor Tambang Anjlok dan Pasar Minim Sentimen, IHSG Turun 0,08%
Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Rabu (22/1), ditutup turun tipis 4,7 poin atau 0,08% ke level 6.233,45. Indeks domestik mencatatkan kinerja negatif di tengah bursa utama Asia lainnya yang kompak ditutup lebih tinggi.
“Pergerakan IHSG hari ini cenderung berbeda dari indeks lain baik global maupun regional. Kami lihat koreksi hari ini lebih didorong faktor teknikal saja karena sepinya sentimen baik dari domestik maupun global,” kata analis Artha Sekuritas Nugroho Fitriyanto kepada Katadata.co.id, hari ini.
Dia menambahkan bahwa sebenarnya investor domestik masih menanti pengumuman suku bunga Bank Indonesia (BI) besok, Kamis (23/1). Selain itu hari ini dana asing mengalir cukup besar ke pasar saham domestik, dengan catatan pembelian bersih (net buy) investor asing Rp 290,12 miliar.
Adapun total nilai perdagangan saham sepanjang hari ini mencapai Rp 6,91 triliun dari 8,64 miliar saham yang ditransaksikan sebanyak 484.481 kali oleh investor. Sebanyak 262 saham harganya turun, 141 saham naik, dan selebihnya tak bergerak alias stagnan.
(Baca: Saham-saham Pertambangan Bertumbangan, IHSG Sesi I Turun 0,11%)
Koreksi indeks domestik didorong oleh saham-saham di sektor pertambangan yang anjlok 1,72%, diikuti sektor infrastruktur yang turun 0,82%, dan sektor aneka industri yang turun 0,41%.
Memimpin koreksi sektor tambang adalah saham Medco Energy Tbk (MEDC) yang anjlok 4,97%, diikuti Indika Energy Tbk (INDY) turun 4%, serta Adaro Energy Tbk (ADRO) yang turun 3,53%.
Kemudian di sektor infrastruktur saham Indosat Tbk (ISAT) memimpin dengan koreksi 7,06% diikuti XL Axiata Tbk (EXCL) yang turun 3,03%. Sedangkan di sektor aneka industri, koreksi dipimpin oleh saham Uni-Charm Indonesia Tbk (UCID) yang turun 1,28%, kemudian Astra Otoparts Tbk (AUTO) turun 1,2%.
Sementara itu ada dua saham yang menjadi buruan investor asing hari dengan catatan net buy keduanya mencapai lebih dari Rp 400 miliar yakni saham Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 229,5 miliar dan Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 187,1 miliar. Saham Astra International Tbk (ASII) juga diborong cukup besar Rp 65,2 miliar.
(Baca: Rupiah Menguat Tipis Jelang Penentuan Suku Bunga BI)
Seperti disebutkan sebelumnya, kinerja IHSG hari ini berkebalikan dengan bursa utama di Asia. Indeks Hang Seng berbalik naik (rebound) 1,27% setelah kemarin turun hingga 2,81%, kemudian Kospi naik 1,23%, Nikkei naik 0,7%, Shanghai naik 0,28%, serta Strait Times naik 0,21%.
Bangkitnya bursa Asia setelah terkoreksi pada penutupan kemarin seiring respon positif investor terhadap penanganan penyebaran virus corona di Tiongkok. Merebaknya virus tersebut menimbulkan kekhawatiran terhadap dampaknya terhadap perekonomian dan pasar modal.
Pasalnya, pada 2003 lalu merebak corona virus yang menyebabkan penyakit SARS. Setidaknya 800 orang meninggal dan pasar modal jatuh. "Trennya jelas: imbal hasil dan harga saham turun dalam beberapa bulan pertama wabah SARS dan setelah itu naik lagi (rebound)," ujar analis DBS Bank Singapura, dilansir seperti dilansir Reuters.
(Baca: Tutup 2019, Kepercayaan Investor Makin Merosot Karena Faktor Global)