Kredit Macet Bengkak, Laba BRI 2019 Tumbuh Melambat jadi Rp 34 Triliun
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau BBRI mencatatkan laba bersih sepanjang tahun lalu tumbuh 6% menjadi Rp 34,41 triliun. Pertumbuhan laba tersebut melambat dibandingkan 2018 yang mencapai 11,6%.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, pertumbuhan laba bersih yang melambat disebabkan oleh berbagai indikator. Salah satunya, pertumbuhan kredit yang melambat dari 14,1% pada 2018 menjadi 8,44%.
"Pertumbuhan kredit 2019 secara nasional juga hanya 6%," ujar Sunarso di Jakarta, Kamis (23/1).
Sepanjang 2019, BRI mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp 908,88 triliun. Kredit di segmen mikro yang menjadi bisnis utama perseroan tumbuh melambat dari 14,5% pada 2018 menjadi 12,9% dengan total penyaluran mencapai Rp 307,22 triliun. Adapun porsi penyalurannya mencapai 35,8%.
Sementara itu, pertumbuhan dana pihak ketiga tercatat sebesar 8,17% menjadi Rp 1.021,3 triliun. Dana murah masih dominan dengan porsi mencapai 57,71% atau sebesar Rp 589,46 Triliun.
(Baca: BI Catat Penurunan Bunga Kredit Masih Lambat)
Di sisi lain, fee based income berhasil tumuh 20,9% menjadi Rp 14,29 Triliun atau tumbuh hingga 20,1% secara tahunan. Ini merupakan pertama kalinya BRI mencatatkan rasio fee based income terhadap total pendapatan mencapai dua digit atau sebesar 10%.