Dirut Baru Garuda Siapkan Strategi Kurangi Beban Utang Rp 49 Triliun
Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk Irfan Setiaputra membeberkan sejumlah langkah yang akan dilakukan untuk membenahi utang perseroan. Total kewajiban maskapai BUMN ini hingga September 2019 mencapai US$ 3,5 miliar atau sekitar Rp 49 triliun.
"Saya memang berlatar belakang IT, tetapi pernah enam tahun di bank. Utang menjadi concern kami dan ada beberapa alternatif," ujar Irfan di Jakarta, Jumat (24/1).
Irfan menjelaskan, pihaknya antara lain akan melakukan upaya negosiasi dan menarik utang baru. Ia juga membuka kemungkinan untuk merekrut konsultan atau tenaga profesional agar memperoleh utang dengan biaya yang lebih murah.
"Kami juga akan selalu mengupayakan pengurangan utang dengan membuat perusahaan profit. Kalau enggak profit. Utang meningkat, ini menjadi perhatian kami," jelas dia.
(Baca: Erick Thohir Minta Irfan Setiaputra Bereskan Masalah Garuda Indonesia)
Salah satu yang juga menjadi fokus utama Irfan adalah melakukan negosisi ulang kepada pabrikan dan lessor atau perusahaan leasing. Hal ini lantaran biaya leasing merupakan salah satu beban biaya terbesar perusahaan selain bahan bakar.