Produsen Es Krim Tiongkok Bakal Bangun Basis Produksi di Indonesia

Image title
Oleh Ekarina
24 Januari 2020, 13:23
BKPM Sebut Produsen Es Krim Tiongkok Siap Bangun Basis Produksi di RI.
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia bersiap mengikuti rapat kerja. Bahlil menyebut investor produk susu asal Tiongkok akan bangun pabrik di Indonesia.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebut produsen olahan susu dan es krim asal Tiongkok, akan berinvestasi dan membangun pabrik di Indonesia. Pernyataan itu dia ungkapkan usai bertemu dengan Chairman Yili Group Pan Gang di sela rangkaian acara World Economic Forum (WEF) 2020 di Davos, Swiss.

"Kami menghargai upaya Yili Group untuk berinvestasi di Indonesia. Kami juga mengundang Yili untuk masuk ke Indonesia, sebab saat ini sudah banyak kemudahan yang diberikan pemerintah bagi investor," kata dia melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (24/1).

Advertisement

Bahlil mengatakan, Yili Grup ingin menjadikan Indonesia sebagai basis produksi makanan dan minuman olahan susu. Beberapa produk susu olahan yang diproduksi Yili Grup yaitu susu instan, es krim, bubuk milk tea, susu steril, dan susu organik.

(Baca: Pemerintah Ajak Lego dan Infosys Investasi untuk Pelatihan SDM)

Selain dikenal sebagai perusahaan susu terbesar di Asia, Yili juga merupakan produsen minuman dan makanan terbesar di negaranya. Perusahaan mengklaim memiliki jaringan rantai pasok global, sistem inovasi, dan jaringan pemasaran di Asia, Eropa dan Oceania.

"Jika ada peluang, maka ini kehormatan besar bagi kami untuk mengembangkan dan meneliti di Indonesia," ujar  Chairman Yili Group Pan Gang.

Dia menyatakan siap menjadikan Indonesia basis investasi utama produk susu dan makanannya di ASEAN. Perusahaan  juga mengklaim bakal membangun industri es krim terbesar di Indonesia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement