Wabah Corona, Alibaba Minta Penjual Masker di Tiongkok Tak Cari Untung

Fahmi Ahmad Burhan
24 Januari 2020, 12:35
Alibaba & E-commerce di Tiongkok Minta Penjual Masker Tak Ambil Untung.
ANTARA FOTO/REUTERS/cnsph
Seorang staf medis merawat seorang pasien dengan pneumonia yang disebabkan oleh virus corona baru di Rumah Sakit Zhongnan Universitas Wuhan, Tiongkok. Sejumlah e-commerce sepakat menjaga harga masker di tengah permintaannya yang sedang tinggi.

Berkembangnya wabah virus Corona di Tiongkok, menyebabkan permintaan alat-alat kesehatan seperti masker terus melonjak. Beberapa perusahaan e-commerce seperti Alibaba pun memperingatkan para  penjual di platform-nya agar tidak memanfaatkan situasi ini dengan menaikan harga peralatan medis secara signifikan.

Beberapa e-commerce di Tiongkok seperti Taobao, Suning dan JD.com pada Selasa (21/1) malam bersepakat mencegah lonjakan harga, di saat persediaan seperti masker mulai menipis di sebagian besar apotek.

Apotik di Tiongkok kewalahan melayani permintaan masker dan sarung tangan untuk mencegah penularan virus corona.

(Baca: Kendalikan Wabah Virus Corona, Tiongkok Kucurkan Anggaran Rp 2 T)

Lonjakan permintaan masker itu pun terjadi di beberapa e-commerce selama isu virus korona merebak. Dalam tempo dua hari (20 dan 21 Januari 2020), tercatat ada lebih dari 80 juta masker terjual di platform milik oleh Alibaba Taobao.

Meski demikian, , masih ada pihak-pihak penjual di e-commerce itu yang menjual dengan harga yang lebih tinggi. 

"Saat ini pasokan masker sudah mencukupi. Kami telah memberi tahu semua penjual masker di Taobao dan Tmall bahwa tidak akan ada lonjakan harga," ujar Taobao seperti yang dilansir dari South China Morning Post pada Rabu (22/1).

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...