Virus Corona Bikin Investor Waswas, IHSG Anjlok 1,78%

Image title
27 Januari 2020, 17:36
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (18/10/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 10,93 poin atau 0,18 persen ke level 6.191,95.
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Ilustrasi. IHSG pada perdagangan hari ini ditutup anjlok seiring bursa saham Asia akibat kekhawatiran terhadap dampak virus corona.

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG pada perdagangan hari ini, Senin (27/1),  ditutup anjlok 1,78%ke level 6.133,2 Indeks rontok seiring kekhawatiran investor terhadap penyebaran virus corona.

Dikutip dari Reuters, pemerintah Tiongkok hari ini mengkonfirmasi terdapat lebih dari 2.700 kasus infeksi virus corona. Korban tewas akibat wabah tersebut kini mencapai 81 orang. 

"Isu penyebaran virus corona merupakan yang paling krusial, karena belum ada obat penangkalnya,” kata analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama kepada Katadata.co.id hari ini (27/1).

Menurut Nafan, isu virus corona turut mempengaruhi pergerakan indeks secara global, terutama di kawasan Asia. Shanghai Composite Index anjlok 2,75% dan Nikkei 225 Index turun 2,03% pada penutupan perdagangan hari ini.  Dow Jones Index Future hingga pukul 16.26  WIB juga bergerak turun 1,15%. Sementara Srait Times Index dan Hang Seng Index ditutup menguat tipis.

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee juga menilai bahwa pasar modal secara global, terutama Asia tertekan akibat kekawatiran penyebaran virus tersebut. Akibatnya, pasar modal dalam negeri juga dapat terimbas dalam sepekan ini. 

(Baca: Rupiah Melemah 0,24% Akibat Kekhawatiran Global akan Virus Corona)

Pemerintah Tiongkok memang telah melakukan tindakan cepat menahan penyebaran virus dengan menghentikan perjalanan masuk dan keluar dari kota Wuhan. Ini sempat memberikan keyakinan bahwa wabah tak akan menjadi pandemi dan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi global.

"Tetapi Tahun Baru Imlek, di mana banyak warga melakukan perjalanan di dalam dan luar negeri menimbulkan kekawatiran di pasar," kata Hans.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...