Wabah Virus Corona, Pemerintah Buka Peluang Evakuasi WNI dari Wuhan
Pemerintah membuka kemungkinan evakuasi 100 Warga Negara Indonesia (WNI) dari Kota Wuhan, Tiongkok. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan pemulangan akan dilakukan jika kondisi memaksa masyarakat Indonesia pindah dari Wuhan yang saat ini jadi pusat wabah virus corona.
Dari data Kemenlu, mereka terdiri dari 84 mahasiswa dan 16 tamu mahasiswa dari tempat lain. Jika ditotal, ada 243 WNI yang saat ini berada di Provinsi Hubei.
“Kalau kondisinya memaksa akan kami evakuasi. Kalau masih bisa bertahan kami akan pantau semua kebutuhan (WNI),” kata Muhadjir usai rapat koordinasi di Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (28/1).
(Baca: Sri Mulyani Sebut Virus Corona Berpotensi Ganggu Perekonomian Global)
Namun Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan hal tersebut tak mudah dilakukan karena status karantina terhadap Ibu Kota Provinsi Hubei tersebut. Namun para WNI yang terjebak juga sudah meminta pulang ke Tanah Air.
“Kami harus bicara dengan otoritas Tiongkok karena ada aturannya,” kata Retno.
Retno mengatakan pasokan logistik seperti makanan sudah disiapkan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing. Sedangkan masker disediakan pemerintah dengan menggunakan maskapai Garuda menuju Ibu Kota Tiongkok tersebut.
“Kami sudah kontak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan mereka akan kirimkan masker,” kata Retno.
(Baca: Menko Airlangga: Virus Corona Menambah Ketidakpastian Ekonomi Global)
Beberapa negara telah memutuskan evakuasi warganya yang berada di Wuhan. Menteri muda Perhubungan Prancis Jean-Baptiste Djebarri mengatakan pesawat yang membawa warganya kembali dari Wuhan akan tiba Kamis (30/1).
Raja Maroko, Mohammed VI juga menyatakan akan memulangkan 100 warga negaranya dari Wuhan. Raja Mohammed juga memerintahkan pengawasan di pelabuhan, bandara, dan rumah sakit di negara Afrika Utara tersebut diperketat.
Pagi tadi Otoritas kesehatan Tiongkok menyatakan jumlah korban meninggal akibat virus corona telah meningkat menjadi 106 orang dan menginfeksi 4.515 orang. Adapun dari jumlah kasus yang dikonfirmasi, sekitar 60 orang telah dipulangkan.