Realisasi Investasi Asing di 2019 Meleset, Menyamai Modal Dalam Negeri

Rizky Alika
29 Januari 2020, 14:45
BKPM, investasi
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) sepanjang 2019 sebesar Rp 423,1 triliun. Nilai ini meleset dari target tahun lalu yakni hanya mencapai 87,5% dari Rp 483,7 triliun.

Selama 2019, Singapura masih menjadi negara asal investasi terbesar di Indonesia. Negeri Singa tersebut tercatat menanam dananya sebesar US$ 6,5 miliar atau 23,1% dari keseluruhan investasi. Selanjutnya, Tiongkok sebesar US$ 4,7 miliar atau mencapai 16,8%, Jepang US$ 4,3 miliar atau 15,3%, Hong Kong US$ 2,9 miliar atau 10,2%, dan Belanda US$ 2,6 miliar sebesar 9,2%.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyatakan nilai realisasi investasi asing hampir menyamai investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Realisasi investasi PMDN pada kuartal mencapai Rp 386,5 triliun atau melebihi target Rp 308,3 triliun.  Adapun secara total realisasi investasi sepanjang 2019 sebesar Rp 809,6 triliun atau melebihi target Rp 792 triliun. 

(Baca: Naik 12%, Realisasi Investasi Kuartal IV 2019 Tembus Rp 208 T )

"Menurut kami ini menarik tentang PMA dan PMDN. Perbedaannya menipis sekarang," kata Kepala BKPM Bahlil Lahadalia di kantornya, Jakarta, Rabu (29/1).

Berdasarkan data Bank Indonesia nilai investasi langsung neto pemodal asing menunjukkan tren penyusutan, berikut dalam Databoks:



Sektor investasi yang dengan nilai realisasi terbesar pada tahun 2019 yaitu Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi sebesar Rp 139 triliun, Listrik, Gas, dan Air Rp 126 triliun, Perumahan, Kawasan Industri, dan Perkantoran Rp 71,1 triliun, Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin, dan Peralatannya US$ 61,6 triliun, serta Pertambangan Rp 59,5 triliun.

Para investor saat ini tidak hanya fokus untuk menanamkan dananya di Pulau Jawa. Hal ini tercermin dari sebaran investasi di Pulau Jawa sebesar Rp 434,6 triliun dengan porsi 53,7%, sementara di luar Pulau Jawa sebesar Rp 375 triliun atau memiliki andil 46,3%. Bahlil menilai, pemerataan investasi terjadi lantaran pemerintah telah mengembangkan infrastruktur di berbagai daerah.

(Baca: BKPM: Ada Perubahan Fundamental Iklim Investasi)

Provinsi dengan nilai realisasi investasi terbesar sepanjang 2019, yaitu Jawa Barat sebesar Rp 137,5 triliun atau memiliki porsi 17%, DKI Jakarta Rp 123,9 triliun dengan andil 15,3%, Jawa Tengah Rp 59,5 triliun atau andilnya 7,3%, Jawa Timur Rp 58,5 triliun atau porsinya 7,2%; dan Banten Rp 48,7 triliun atau prosinya 6%.

Bahlil mengatakan, BKPM akan mewujudkan percepatan realisasi investasi dan mengatasi berbagai hambatan, baik karena kendala perizinan, masalah pertanahan, dan regulasi. Ia pun menargetkan realisasi investasi akan semakin besar pada 2020, yaitu Rp 886 triliun.

"Target ini bukan hal yg mustahil karena kita selesaikan omnibus law. Di situ banyak solusi terhadap regulasi yang tumpang tindih," ujar dia.

Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...