Gara-gara Virus Corona, Dana Asing Lari Rp 1,85 T dan IHSG Rontok 1,9%
Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (31/1), rontok 117,55 poin atau 1,94% ke level 5.940,04 Dengan koreksi ini, secara year to date (ytd) IHSG sudah turun hingga 5,71%.
Analis Artha Sekuritas Nugroho Fitriyanto mengatakan, terkoreksinya IHSG hari ini dipengaruhi sentimen virus corona. Pasalnya, investor pasar modal tengah menanti dampak dari penyebaran virus ini terhadap perekonomian global.
"Investor masih menimbang terkait dampak corona virus terhadap perekonomian global, di mana saat ini WHO telah menaikkan statusnya ke global health emergency," katanya kepada Katadata.co.id sore ini.
Adapun sektor yang paling signifikan mendorong laju koreksi IHSG hari ini yaitu sektor aneka industri yang turun hingga 3,32%. Laju koreksi di sektor ini dipimpin oleh saham-saham berkapitalisasi pasar besar seperti Astra International Tbk (ASII) yang turun 4,15% dan Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) yang anjlok 6,78%.
(Baca: Digoyang Sentimen Virus Corona, IHSG Turun ke Bawah 6.000)
Kemudian sektor finansial turun 2,36% yang didorong oleh rontoknya saham-saham perbankan besar. Salah satunya yaitu saham Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang turun 3,86%, kemudian Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun 2,62%, Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun 1,31%, serta Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun 0,69%.