Alasan Menhub Pilih Batik Air ketimbang Garuda Jemput WNI di Wuhan

Image title
1 Februari 2020, 19:54
garuda indonesia, menhub budi karya, batik air, WNI, evakuasi wni dari wuhan, virus corona
Katadata/Ihya Ulum Aldin
Pemerintah mengirimkan pesawat Batik Air untuk memulangkan WNI dari Wuhan, Tiongkok pada Sabtu (1/2).

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan alasan pemerintah memilih maskapai Batik Air milik Lion Air Group ketimbang Garuda Indonesia untuk mengevakuasi warna Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, Tiongkok. Keputusan tersebut semata terkait dengan izin terbang ke wilayah Wuhan. 

Budi Karya menjelaskan, syarat tersebut diberikan oleh pemerintah Tiongkok. Saat ini, hanya ada dua maskapai Indonesia yang melakukan penerbangan langsung ke Wuhan, yaitu Lion Air Grup dan Sriwijaya Gruop.

“Dan yang memiliki pesawat wide body adalah Lion Air melalui pesawat Batik Air,” kata Budi melalui siaran resmi, Sabtu (1/2).

Seperti diketahui, pesawat yang dipakai oleh Batik Air dalam misi kemanusiaan ini berjenis Airbus A330-300 CEO. Pesawat ini memiliki kapasitas tempat duduk hampir mencapai 400 kursi. Sementara, jumlah warga yang akan dievakuasi berjumlah 250 orang, termasuk lima anggota tim yang mengecek kesehatan WNI yang akan dievakuasi.

(Baca: WNI dari Wuhan Pindah Pesawat di Batam sebelum ke Natuna)

Presiden Direktur Lion Air Edward Sirait menjelaskan, pesawat yang digunakan dalam misi ini memiliki filter udara di dalam kabin (cabin air filter). Dengan demikian udara yang ada di dalam pesawat akan disaring sehingga virus maupun bakteri dipastikan mati.

"Jadi udara di sini diputar, nanti disaring dengan alat yang sudah disapkan pabrik pesawat, Airbus," kata Edward saat jumpa pers di dalam pesawat Batik Air yang akan terbang dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Sabtu (1/2).

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...