Erajaya Sebut Penyebab Harga iPhone 7 Turun Drastis
Harga telepon seluler (ponsel) iPhone 7 turun drastis sejak Desember lalu. Harga ponsel yang awalnya dibandrol sekitar Rp 7,5 juta, kini menjadi sekitar Rp 5,99 juta di sejumlah gerai.
Perusahaan ritel perangkat elektronik Erajaya mengatakan penurunan harga itu karena adanya penyesuaian di industri seluler. Director Marketing and Communications Erajaya Group Djatmiko Wardoyo mengatakan penyesuaian harga untuk smartphone tipe yang relatif lama merupakan sesuatu yang wajar.
Selain itu, menurut dia, penyesuaian harga ini terjadi untuk mengisi segmen pasar yang sebelumnya diisi tipe pendahulunya. Dalam hal ini iPhone seri 6 yang sudah berakhir masa siklusnya (life cycle).
"Jadi, memang benar iPhone 7 ini ada penyesuaian harga," ujar Djatmiko kepada Katadata.co.id, Senin (3/2).
(Baca: Apple Bakal Luncurkan iPad 5G Lipat pada 2020?)
Namun, Djatmiko mengatakan bahwa penyesuaian harga itu tidak terkait tingginya permintaan terhadap iPhone 11 yang baru diluncurkan di Indonesia pada Desember lalu. "Tidak berkaitan dengan itu, karena (iPhone 7 dan iPhone 11) memiliki segmen yang berbeda," ujar dia.
Sebelumnya Erafone dan iStore mengirimkan unggahan di Twitter dan Instagram bahwa harga iPhone 7 yakni hanya Rp 5,9 juta di gerainya. "iPhone 7 Plus (128GB) kini hanya Rp 5.999.000 + cicilan 0% hingga 24 bulan, dapatkan sekarang juga di seluruh Erafone Store terdekat!#Erafone, " ujar akun @ErafoneStore, Jumat (31/1).
Dilansir dari Arena Lite, iPhone 7 diluncurkan di Indonesia pada Maret 2017 lalu dann dibanderol mulai dari Rp 13 juta hingga 21 juta, tergantung tipe dan besaran memori ponsel.
Berdasarkan pantauan Katadata.co.id pada hari ini, e-commmerce seperti Tokopedia menjual iPhone 7 dengan harga mulai dari Rp 4,5 juta, sedangkan Shopee membandrol ponsel tersebut mulai dari harga Rp 3,3 juta.
Lalu, Bukalapak menjual iPhone 7 mulai Rp 4,3 juta. Kemudian, Blibli menjualnya mulai dari Rp 2,9 juta dan Lazada mulai dari Rp 3,2 juta.
(Baca: Layar iPhone Bikin Apple Kena Penalti Rp 9,5 Triliun dari Samsung)