Musim Kemarau Berkepanjangan, Produksi Minyak Sawit Tahun Lalu Naik 9%

Image title
4 Februari 2020, 10:55
kelapa sawit
ANTARA FOTO/YULIUS SATRIA WIJAYA
Ilustrasi, seorang pekerja memanen kelapa sawit di perkebunan kawasan Cimulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/9/2019). Produksi minyak sawit pada tahun lalu naik 9% menjadi 51,8 juta ton.

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menyebut produksi minyak kelapa sawit sepanjang 2019 mencapai 51,8 juta ton. Realisasi produksi tahun lalu meningkat 9% dibanding 2018 yang hanya mencapai 47,3 juta ton.

Padahal Ketua Umum Gapki Joko Supriyono mengatakan produksi sempat terkendala musim kemarau yang berkepanjangan dan kebakaran hutan. "Konsumsi domestik juga naik 24% menjadi 16,7 juta ton," kata Joko saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Senin (3/2).

Biarpun begitu, nilai ekspor produk minyak sawit secara keseluruhan dan biodiesel hanya sebesar US$ 19 miliar. Nilai ekspor 2019 lebih rendah 17% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai US$ 23 miliar.

Pasalnya, industri sawit Indonesia sepanjang 2019 memiliki banyak tantangan seperti diskriminasi sawit oleh Uni Eropa melalui regulasi Renewable Energi Directive II (RED II) dan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Kenaikan harga yang melonjak di atas US$ 800 per ton CIF Rotterdam dan penyamaan tarif impor minyak sawit Indonesia di India sedikit membantu para pengusaha kelapa sawit.

"Situasi finansial yang baik harus dimanfaatkan oleh perkebunan untuk membiayai pemulihan tanaman dan infrastruktur yang tertinggal saat harga rendah," kata dia. 

(Baca: Pengusaha Nilai Brexit Tak Berdampak Besar ke Ekspor Minyak Sawit RI)

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...