Ditolak Pulang, Sejarah Kebangkitan hingga Kehancuran ISIS

Pingit Aria
6 Februari 2020, 18:36
Warga berkumpul di lokasi ledakan bom di kota Suluk, Suriah, Minggu (10/11/2019).
ANTARA FOTO/REUTERS/Aboud Hamam
Warga berkumpul di lokasi ledakan bom di kota Suluk, Suriah, Minggu (10/11/2019).

Ada ratusan warga negara Indonesia (WNI) yang pernah bergabung dalam Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS) kini terkatung-katung. Meski secara resmi belum diputuskan, Presiden Joko Widodo secara pribadi menolak rencana memulangkan mereka.

"Bila bertanya kepada saya, saya akan bilang tidak, tapi masih akan dibahas dalam rapat terbatas dengan para menteri kabinet," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/2).

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD secara personal juga sependapat dengan Jokowi. Menurut Mahfud, WNI terduga teroris lintas batas itu berbahaya karena dapat menyebarkan pahamnya di Tanah Air. "Karena jelas-jelas dia pergi ke sana untuk menjadi teroris," ujarnya.

Rencana pemulangan WNI bekas ISIS ini pertama kali disebut  Menteri Agama Fachrul Razi. Dia menyatakan, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) merencanakan memulangkan 600 WNI yang pernah bergabung dengan ISIS ke Indonesia.

(Baca: Mahfud Sebut WNI Terlibat Terorisme Paling Banyak di Suriah)

ISIS merupakan organisasi teror yang dikenal karena kerap menyiarkan tindak kekerasan yang mereka lakukan terhadap musuh-musuhnya. Dikutip dari berbagai sumber, berikut merupakan sejarah singkat organisasi ekstremis tersebut.

2. Berawal dari Bagian Al Qaeda

ISIS mulanya yang merupakan kelompok cabang dari Al Qaeda yang pertama kali muncul di Irak sebagai Islamic State of Iraq (ISI) pada 2004. Kelompok itu terlibat dalam konflik sipil yang dimulai ketika Amerika Serikat (AS) melakukan invasi ke Irak, setahun sebelumnya.

ISI melancarkan serangan mematikan di ibu kota Irak, Baghdad, dengan target pos militer AS dan pemimpin suku yang bersekutu dengan "Paman Sam". Sempat dipukul mundur, ISI kemudian menetapkan basis mereka di Mosul yang menjadi kota kedua di Irak.

Pada 2010, Abu Bakar al-Baghdadi dinobatkan sebagai Pemimpin ISI. Dua tahun kemudian, dia mendapat mandat untuk melebarkan sayap ISI ke Suriah yang dilanda konflik sipil. Dari sinilah ISI berubah menjadi Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS)

Dengan cepat ISIS segera memantapkan posisinya di Irak dan Suriah. Pada 2014 bertempat di Masjid Nuri Mosul, Baghdad, al-Baghdadi mendeklarasikan berdirinya "kekhalifahan" ISIS yang mencakup Irak dan Suriah.

(Baca: Mahfud Kaji 2 Skema Pemulangan WNI Terduga Teroris Lintas Batas)

3. Pernah Menguasai Wilayah Seluas Portugal

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...