Muncul Kabar Vaksin Virus Corona Ditemukan, Rupiah Makin Perkasa
Peneliti di Tiongkok dan Inggris sama-sama mengklaim telah menemukan vaksin virus corona. Kabar tersebut membuat nilai tukar rupiah di pasar spot menguat 0,41% ke level Rp 13.634 per dolar Amerika Serikat (AS).
Selain rupiah, beberapa mata uang Asia menguat terhadap dolar AS. Berdasarkan data Bloomberg, dolar Hong Kong naik 0,01%, dolar Taiwan 0,21%, won Korea Selatan 0,95%, peso Filipina 0,15%, dan yuan Tiongkok 0,05%.
Sedangkan mata uang Asia lainnya seperti yen Jepang, dolar Singapura, ringgit Malaysia, dan baht Thailand masing-masing turun 0,07%, 0,19%, 0,06%, dan 0,3%. Rupee India hanya melemah satu poin terhadap dolar AS.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), rupiah naik 0,4% ke level Rp 13.662 per dola AS. (Baca: Harga Emas Turun di Tengah Kabar Penemuan Vaksin Virus Corona)
Vice President Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menilai, penguatan rupiah hari ini mengikuti sentimen positif terkait virus corona. Kekhawatiran pasar bahwa wabah itu akan berdampak ke perlambatan ekonomi dunia, kini mulai mereda.
"Berita mengenai kemajuan penemuan vaksin virus corona oleh ilmuwan Inggris memberikan sentimen positif," kata Tjendra kepada Katadata.co.id, Kamis (6/2).
Meski begitu, pasar tetap mewaspadai dampak virus corona terhadap perekonomian ke depannya. (Baca: Virus Corona Tewaskan 563 Orang di Tiongkok, Kasus di Jepang Bertambah)
Dikutip dari Reuters, Ilmuwan Asal Inggris Robin Shattock mengklaim telah menemukan vaksin untuk virus corona. Vaksin tersebut bisa mempersingkat perkembangan virus dari dua hingga tiga tahun menjadi hanya 14 hari.
Berdasarkan laporan Sky News, Shattock akan mulai menguji coba vaksin virus corona ke binatang pada pekan depan. Jika berhasil, vaksin itu akan diuji coba terhadap manusia pada pertengahan tahun ini.
Di Negeri Tirai Bambu, salah satu stasiun televisi lokal menyebutkan bahwa tim peneliti di Universitas Zhejiang telah menemukan obat untuk menyembuhkan pasien yang terinfeksi virus corona.
Namun, Juru Bicara WHO Tarik Jasarevic mengatakan, tidak ada yang mengetahui efektivitas vaksin maupun obat tersebut dalam menangani virus corona. Meski begitu, departemen kesehatan Amerika Serikat dan Tiongkok berkomitmen menemukan vaksin untuk virus corona dalam beberapa bulan ke depan.
(Baca: Efektif Lawan SARS dan MERS, Uji Klinis Antivirus Corona Dimulai)