Produksi Tambang Freeport Turun, Ekonomi Papua Anjlok 15,72% pada 2019

Agatha Olivia Victoria
6 Februari 2020, 08:04
tambang freeport
www.npr.org
Ilustrasi. Penurunan produksi tambang Freeport membuat perekonomian Papua anjlok pada tahun lalu.

Kegiatan pertambangan PT Freeport Indonesia berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Papua. Badan Pusat Statistik atau BPS mencatatat ekonomi Papua anjlok 15,72 % pada tahun lalu akibat penurunan produksi perusahaan tambang tembaga itu.

Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, penurunan pada perekonomian Papua terjadi karena ada pengalihan sistem tambang di Freeport. "Sehingga ada penurunan produksi," kata Suhariyanto dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu (5/2).

Dampak penurunan aktivitas Freeport sudah terlihat pada ekonomi Papua sejak kuartal keempat 2018 yang mengalami kontraksi sebesar 17,95 %. Penurunan ekonomi berlanjut pada kuartal pertama 2019 sebesar 18,66 %, kuartal kedua sebesar 23,91 %, kuartal ketiga 15,05 %, dan kuartal keempat 3,73 %. 

Adapun secara keseluruhan tahun 2019, ekonomi Papua anjlok 15,72 %. Kondisi ini berbalik dibanding 2018 yang tercatat tumbuh 7,33%. 

(Baca: Makin Melambat, Ekonomi RI Kuartal IV 2019 Hanya Tumbuh 4,97%)

Dengan penurunan ekonomi Papua, pertumbuhan ekonomi untuk wilayah Papua dan Maluku turun 7,4 %. Padahal, pertumbuhan ekonomi di Maluku dan Maluku Utara masing-masing mencapai 5 dan 6,3 %. 

"Dengan pertumbuhan ekonomi Maluku dan Maluku Utara yang cukup baik, Pulau Maluku dan Papua bisa memberi kontribusi sebesar 2,24% kepada Produk Domestik Bruto atau PDB Nasional tahun 2019," ucap dia.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...