Virus Corona Tewaskan 563 Orang di Tiongkok, Kasus di Jepang Bertambah
Jumlah korban meninggal akibat wabah virus corona di Tiongkok meningkat menjadi 563 orang dengan jumlah kasus mencapai 28 ribu orang. Sementara jumlah orang yang terinfeksi virus corona di dalam kapal pesiar yang dikarantina pemerintah Jepang bertambah 10 orang.
Sekitar 3.700 orang di kapal pesiar bernama Princess Diamond's Carnival dikarantina selama dua minggu. Saat ini, terdapat 20 orang terinfeksi di kapal tersebut dan total 40 orang yang terinfeksi virus corona di Negeri Sakura itu.
"Kami berharap pemerintah AS akan mengirimkan transportasi untuk orang-orang Amerika di kapal ini," ujar Gay Courters, novelis asal Amerika berusia 75 tahun yang saat ini dikarnatina di atas kapal, dikutip dari Reuters.
Di Hong Kong, sebuah kapal pesiar dengan 3.600 penumpang dan awak juga dikarantina sejak Rabu (5/2), menunggu hasil pengujian virus setelah ditemukan tiga orang terinfensi di atas kapal.
Pihak berwenang mengatakan 33 anggota kru di World Dream telah menunjukkan gejala infeksi saluran pernapasan dan tiga telah dikirim ke rumah sakit untuk isolasi.
(Baca: Sebanyak 64 Rumah Sakit BUMN Siaga Penyebaran Virus Corona)
Departemen Kesehatan Hong Kong menyebut semua kecuali satu dari 33 dinyatakan negatif dari virus tersebut.
Otoritas kesehatan Taiwan melarang semua kapal pesiar internasional berlabuh di pulau itu sejak Kamis.
Lokasi lain diduga menjadi tempat penyebaran lantaran tiga orang tertular penyakit setelah menghadiri pertemuan perusahaan pada pertengahan Januari. Pertemuan tersebut diadakan dengan 94 staf berasal dari luar negeri, termasuk satu dari Wuhan, di hotel Grand Hyatt di Singapura.
Pihak berwenang belum mengungkapkan nama perusahaan itu, tetapi WHO mengatakan sedang menyelidiki.
Kasus itu memberikan lebih banyak bukti bahwa virus corona menyebar melalui kontak antar manusia, yang menurut WHO sangat memprihatinkan dan bisa menandakan wabah yang jauh lebih besar.
(Baca: Efektif Lawan SARS dan MERS, Uji Klinis Antivirus Corona Dimulai)
Jumlah korban meninggal akibat virus corona di daratan Tiongkok melonjak 73 orang menjadi 563 orang pada Kami (6/2). Saat ini, para ahli tengah mengintensifkan upaya untuk menemukan vaksin virus tersebut.
Provinsi Hubei, episentrum epidemi tengah diisiolasi selama hampir dua minggu. Stasiun kereta api, bandara, dan akses jalanan ditutup.
Virus mirip flu ini pertama kali diidentifikasi di ibu kota Hubei, Wuhan dan diyakini berasal dari pasar makanan laut di kota itu. Ada dua kematian di luar Tiongkok yakni di Filipina dan Hong Kong. Keduanya melibatkan orang-orang yang pernah ke Wuhan di mana lebih dari 400 orang tewas.
(Baca: Ada Virus Corona, Bagaimana Nasib Pertumbuhan Ekonomi RI Tahun Ini?)
Hampir 260 kasus telah dilaporkan di 31 negara dan wilayah lain di luar China daratan, menurut penghitungan Reuters berdasarkan pernyataan resmi dari pihak berwenang yang terlibat.
Ratusan orang asing telah dievakuasi dari Wuhan dan ditempatkan di pusat karantina di seluruh dunia. Lebih dari dua lusin maskapai penerbangan telah menangguhkan atau membatasi penerbangan ke Tiongkok dan beberapa negara, termasuk Amerika Serikat melarang masuk warga negara asing yang baru berpergian dari Tiongkok.
Hong Kong mengatakan semua pengunjung dari daratan Tiongkok akan dikarantina selama dua minggu, sementara Taiwan memperpanjang larangan masuk bagi orang asing yang mengunjungi Tiongkok dalam 14 hari terakhir untuk memasukkan pengunjung dari Hong Kong dan Makau juga.