Jokowi Bicara Proteksi Ekosistem Media Agar Konten Berita Baik
Presiden Joko Widodo menyuarakan pentingnya industri pers yang sehat agar masyarakat mendapatkan konten berita yang baik. Hal tersebut disampaikannya saat berpidato dalam peringatan Hari Pers Nasional di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu (8/2) kemarin.
“Ekosistem media harus dilindungi dan diproteksi sehingga masyarakat mendapatkan konten berita yang baik,” kata Jokowi seperti dikutip dari situs Sekretariat Negara, Minggu (9/2).
Ia mengatakan, masyarakat yang sehat adalah yang mendapatkan informasi yang sehat dan baik. Maka itu, diperlukan jurnalisme dan ekosistem yang baik.
(Baca: Kapok Pernah Tak Hadiri Hari Pers, Jokowi: Perlu Aturan Lindungi Pers)
Negara membutuhkan kehadiran pers dengan persepektif jernihnya untuk melawan kekacauan informasi, penyebaran hoaks, dan ujaran kebencian yang mengancam kehidupan demokrasi.
“Yang mewartakan berita baik dan agenda-agenda besar bangsa Indonesia. Membangkitkan semangat positif yang mendorong produktivitas dan optimisme bangsa,” kata dia.
Apalagi, di tengah situasi ancaman kesehatan global seperti saat ini. Ia menilai peran pers penting untuk membantu menyampaikan informasi yang benar kepada masyarakat, tidak menambah kepanikan, atau malah memberikan informasi salah.
Dalam pidatonya, Jokowi menyampaikan apresiasi kepada insan pers yang sudah lima tahun mewartakan kerja pemerintah, termasuk memberikan dukungan, masukan, dan kritik kepada pemerintah. Ia juga mengapresiasi peran besar pers dalam mendorong partisipasi masyarakat dan menjaga situasi bangsa kondusif pada pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2019.
(Baca: KSP Ditunjuk Jadi Pusat Informasi untuk Meredam Peredaran Hoaks Corona)
“Saya berharap juga dalam Pilkada tahun ini di 270 daerah dukungan pers juga bisa lebih dimaksimalkan lagi,” ujarnya.
Ke depan, ia berharap insan pers tetap berjuang demi kemaslahatan, persatuan dan kesatuan, serta mewujudkan agenda Indonesia maju. Ia menjelaskan, pemerintah akan terus melanjutkan pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia, penyederhanaan regulasi, reformasi birokrasi, transformasi ekonomi yaitu hilirisasi dan industrialisasi, serta agenda besar pemindahan ibu kota negara.