Kementan Sebut 2 Alasan Naiknya Harga Bawang: Corona & Terlambat Impor
Harga bawang putih terus mengalami lonjakan selama beberapa hari terakhir di pasar. Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkapkan, setidaknya ada dua alasanya yang menyebabkan kenaikan harga bawang, yakni karena virus corona hingga menipisnya stok di pasar akibat keterlambatan impor.
Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto mengatakan, sejak virus corona merebak di kota Wuhan, Tiongkok, banyak pengusaha menahan stok bawang putih di gudang lantaran khawatir terjadi penyebaran virus.
Sebagaimana diketahui, lebih dari 80% impor bawang putih Indonesia saat ini berasal dari Tiongkok.
(Baca: Risiko Menipisnya Impor Pertanian dari Tiongkok Imbas Virus Corona)
"Sejak ada lonjakan harga karena virus corona, pengusaha cenderung menahan bawang putih untuk tidak dikeluarkan," kata dia dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (10/2).
Selain itu, ia juga mengakui impor bawang putih sempat tertunda. Sebab, pemerintah saat itu masih menunggu masukan dari para ahli terkait produk yang berpotensi menjadi media penularan virus corona.
Berdasarkan masukan para ahli, tanaman tidak menjadi media penularan virus corona. Oleh karena itu, Kementan baru menerbitkan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) untuk bawang putih pada Jumat (7/2) lalu atau ketika harga bawang putih terlanjur mengalami lonjakan di pasar.