Analis Sebut Tak Ada Hubungannya Virus Corona dengan Laju Indeks Saham

Happy Fajrian
11 Februari 2020, 16:24
virus corona, indeks saham, ekonomi,
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
IHSG secara year to date (ytd) turun 4,39% sejalan dengan meluasnya infeksi virus corona di dunia.

Pelaku pasar di Indonesia meyakini dampak virus corona terhadap perekonomian, termasuk pasar saham, tidak akan berlangsung lama. Adapun indeks harga saham gabungan (IHSG) yang jatuh sepanjang merebaknya virus ini di dunia lebih karena ketakutan sesaat investor.

"Kalau berkaca dua kejadian epidemi sebelumnya (SARS dan MERS) terlihat tidak terlalu ada hubungan antara pasar saham dengan wabah," kata Head of Investment Spesialist PT Manulife Aset Management Indonesia Freddy Tedja  di Jakarta, Selasa (11/2).

Freddy menjelaskan bahwa saat wabah infeksi saluran pernafasan akut atau SARS mulai merebak di Tiongkok pada April 2003, indeks saham Asia Pasifik sempat turun hingga 5,5%. Namun tiga bulan berselang, indeks berbalik naik (rebound) 16% dan enam bulan berikutnya naik hingga 35%.

Begitu juga saat wabah pernafasan Timur Tengah atau virus corona MERS. Sejak merebak di Arab Saudi pada April 2014 hingga masa puncak, indeks saham Asia Pasifik naik 1,3%, namun tiga bulan kemudian indeks rebound  7,4% dan selama enam bulan naik 2,4%.

(Baca: Kekhawatiran Virus Corona Mereda, IHSG dan Bursa Asia Kompak Naik)

"Produk domestik bruto (PDB) Tiongkok ketika itu juga tidak terlalu terdampak. PDB Arab Saudi sempat turun tapi satu tahun kemudian pulih kembali," katanya.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...