Tiongkok Kembangkan Terapi Plasma untuk Pasien Virus Corona
Selain menguji vaksin antivirus remdesivir, Pemerintah Tiongkok mencari upaya-upaya lain untuk merawat dan menyembuhkan pasien yang terinfeksi virus corona baru (covid-19). Salah satunya adalah mengumpulkan plasma darah dari pasien yang telah sembuh dari infeksi corona untuk menciptakan antibodi terhadap virus tersebut.
Kantor berita Xinhua melaporkan, penelitian yang menggunakan plasma dari pasien yang telah sembuh dari infeksi corona ini dilakukan oleh China National Biotec Group. Setelah melewati tes keamanan darah, inaktivasi virus dan tes aktivitas antivirus, perusahaan tersebut sukses mengembangkan plasma darah yang bisa digunakan untuk perawatan klinis para pasien virus corona.
China National Biotec Group membentuk tim yang menggunakan peralatan khusus untuk mengumpulkan plasma dari pasien virus corona yang telah sembuh di Wuhan sejak 20 Januari lalu. "Tiga pasien yang kritis di sebuah rumah sakit di Distrik Jiangxia menerima terapi plasma ini pada 8 Februari 2020. Saat ini, lebih dari sepuluh pasien yang kritis telah mendapatkan terapi tersebut," kata China National Biotec dalam keterangan tertulis, seperti dikutip Xinhua, Jumat (14/2).
Para pasien itu menunjukkan kondisinya membaik dalam waktu 12-24 jam setelah mendapatkan terapi plasma darah. Indeks peradangan menurun secara signifikan, saturasi oksigen di dalam darah juga membaik.
(Baca: Korban Tewas Virus Corona Bertambah jadi 1.486 Orang)
Petugas Kesehatan Terinfeksi Virus Corona
Sementara itu, Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok melaporkan ada 1.716 petugas medis yang terinfeksi virus corona. Deputi Direktur Komisi Kesehatan Nasional Zeng Yixin mengatakan, jumlah petugas medis yang terinfeksi tersebut mencapai 3,8% dari total kasus infeksi yang terjadi di Tiongkok.
"Sekitar 1.502 petugas medis yang terinfeksi berada di Provinsi Hubei dan 1.102 orang lainnya dari Wuhan," kata Zeng dalam konferensi pers, Jumat (14/2) seperti dikutip South China Morning Post. Enam petugas medis meninggal dunia akibat infeksi tersebut pada Selasa (11/2) lalu.
Hingga hari ini, ada 5.090 kasus infeksi baru virus corona di negara Tirai Bambu tersebut. Total jumlah kasus infeksi virus corona di seluruh dunia mencapai 65 ribu kasus dengan korban jiwa mencapai 1.486 orang, sebagian besar dari Tiongkok.
(Baca: Menguji Keampuhan Remdesivir, Obat Anti-virus Corona)