Daya Beli Melemah, Penjualan Mobil Awal Tahun Turun 2.005 Unit
Penjualan mobil pada awal tahun belum menunjukkan peningkatan. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, penjualan mobil pada Januari 2020 mencapai 79.983 unit atau turun 2,44% dibandingkan Januari 2019 sebanyak 81.988 unit.
Ketua Umum Gaikindo Jongkie Sugiarto mengatakan, penurunan tersebut lantaran terjadi pelemahan daya beli. “Memang (ada pelemahan daya beli) karena pertumbuhan ekonomi 2019 juga ada di 5,02% atau melambat dari tahun sebelumnya,” kata Jongkie kepada katadata.co.id, Selasa (18/2).
Menurutnya, penurunan penjualan tersebut tidak signifikan. Selain itu, penjualan mobil jenis low cost green car atau LCGC mengalami peningkatan. Penjualan LCGC sepanjang Januari 2020 mencapai 17.056 unit atau naik tipis 0,55% dibandingkan periode yang sama tahun lalu 16.962 unit.
(Baca: Gaikindo: Daya Beli Masyarakat Belum Mampu Jangkau Harga Mobil Listrik)
Pemilik pangsa pasar otomotif terbesar di dalam negeri, Grup Astra membukukan penjualan sebesar 40.289 unit, merosot 4,53% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 42.202 unit.
Berdasarkan merek kendaraan, penjualan mobil terbesar sepanjang Januari lalu masih dikuasai Toyota sebanyak 24.151 unit, turun 3,7% secara tahunan. Daihatsu menempati urutan kedua dengan penjualan 14.173 unit, diikuti oleh Mitsubishi dengan penjualan 12.295 unit. Penjualan keduanya juga menurun secara tahunan, masing-masing 4,3% dan 24,9%.
Turunnya penjualan beberapa merek di bawah Grup Astra turut menyebabkan pangsa pasar perusahaan turun menjadi 50% dari 51% pada periode yang sama tahun lalu. Sedangkan, pangsa pasar kendaraan LCGC Astra meningkat dari 68% menjadi 71%.
(Baca: Toyota Investasi Rp 28 Triliun untuk Bangun Mobil Listrik di Indonesia)
Kendati ada indikasi pelemahan daya beli, Jongkie mengatakan tidak mengubah target penjualan mobil tahun ini. Gaikindo optimistis penjualan 2020 naik 5% dibandingkan penjualan 2019 sebesar 1.026.921 unit.
"Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,3%, maka kita juga harus optimistis tetapi tetap realistis," ujar dia.