BI Sebut Rasio Kredit Bermasalah Masih Rendah Biarpun Ada Virus Corona
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan rasio kredit bermasalah alias non-performing loan (NPL) perbankan di Indonesia masih rendah. Meskipun ada kekhawatiran wabah virus corona.
"NPL pada Desember 2019 yaitu 2,53% secara bruto, atau 1,18% secara neto. Ini membuktikan total NPL itu rendah," ujar Perry dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis (20/2).
Perry menjelaskan, perbankan masih memiliki cadangan yang cukup terhadap NPL. Selain itu, ia juga menilai korporasi di Indonesia memiliki kinerja yang kuat.
Lebih lanjut dia mengatakan rasio kecukupan modal perbankan pada Desember 2019 juga cukup tinggi yakni 23,31%. "Dengan begitu stabilitas sistem keuangan terjaga," kata dia.
(Baca: Laba Tiga Bank BUMN Tumbuh Melambat akibat Kredit Bermasalah)
Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiatmadja mengungkapkan rasio NPL BCA hingga saat ini tak terdampak virus corona. "NPL kami masih bisa dipertahankan pada posisi 1,3% pada tahun lalu," ucap Jahja dalam konferensi pers di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Kamis (20/2).
Dari sisi pencadangan, ia menilai bahwa BCA sudah mencadangkan kredit lebih dari cukup. Sehingga, cadangan tersebut bisa mengatasi kemungkinan yang ada terkait virus corona.
Meski begitu, ia menganggap bahwa kekhawatiran virus corona belum terlalu berdampak ke dalam negeri secara nasional. "Namun jika hingga Maret kekhawatiran virus ini belum juga reda, nanti akan kita amati," ujarnya.
(Baca: Bukukan Kinerja Positif, LPS Siap Tangani Bank Bermasalah)
Jumlah korban virus corona hingga Kamis (20/2) kembali meningkat menjadi 2.120 orang. Meski demikian, jumlah kasus baru virus bernama Covid-19 di Tiongkok menyusut dibanding sebelumnya.
Dikutip dari CNN International, otoritas kesehatan Hubei melaporkan pada Rabu (19/2) terdapat 108 kasus kematian baru akibat virus corona. Sedangkan di luar Negeri Panda, tercatat delapan kasus kematian.
Dua kasus antara lain terjadi di Hong Kong dan Iran. Sedangkan Taiwan, Jepang, Filipina dan Prancis masing-masing sudah terdapat satu korban meninggal. Adapun jumlah kasus virus corona yang terkonfirmasi sebanyak 76.262. Sebagian besar kasus terjadi di provinsi Hubei, Tiongkok.