Semangat Anak Papua Berkarya di Sektor Migas Nasional

Image title
Oleh Tim Publikasi Katadata - Tim Publikasi Katadata
24 Februari 2020, 17:11
BP
Katadata

Dukungan keluarga menjadi pendorong utama bagi Ayu dan Sukron untuk memutuskan pulang ke Papua Barat pada tahun 2017. Sebelumnya, mereka sedang merantau di Jawa untuk menimba ilmu dan bersekolah. Keduanya kembali ke Bumi Cendrawasih guna mengikuti seleksi program pemagangan teknisi Papua LNG Tangguh.

“Saat mendapat kabar dari kakak saya tentang program magang BP, sebetulnya saya sedang kuliah tingkat akhir di Brawijaya, Malang. Saya sedang sibuk penelitian skripsi. Kakak bilang agar saya coba ikut tes,” kata Ayu yang dinobatkan sebagai Best 2017 Apprentice.

Motivasi dari sang kakak menjadi bekal awal untuk Ayu Diah Sotaya Rumagesan mengikuti program magang yang dinisiasi BP ini. Menjadi teknisi di sebuah lapangan LNG memang bukan sebuah hal yang diimpikannya sejak kecil. Namun, Ayu tertarik untuk bergabung karena nantinya dapat bekerja untuk tanah kelahirannya. Selain itu, mejadi teknisi di kilang LNG Tangguh juga menawarkan waktu kerja yang memberikan kesempatan Ayu untuk menyeimbangkan pekerjaan dan juga hobinya jalan-jalan.

“Menjadi teknisi di Tangguh itu kita kerja dengan sistem rotasi. Artinya, setelah bekerja on duty selama tiga minggu, saya mendapat waktu libur tiga minggu pula. Jadi, saya bisa jalan-jalan.” ucapnya seraya tersenyum.

Keputusan mendadak mudik ke Papua juga diambil Sukron Ma’mun Nabi. Ketika disarankan sang ayah agar mengikuti program magang BP, ia sedang ‘mondok’ di salah satu pesantren di Provinsi Banten. Setelah menyetujui permintaan orang tuanya, pria asal Teluk Bintuni ni pulang ke kampung halaman.

“Orang tua saya memberikan saya informasi tentang program magang BP. Awalnya, saya berpikir apakah ini keputusan yang tepat. Namun saya percaya bahwa dengan ikut program, ini adalah bentuk usaha saya dalam membantu ekonomi keluarga,” kata Sukron. Pasalnya, selama periode pendidikan, peserta tidak hanya terpenuhi kebutuhan sehari-hari seperti tempat tinggal dan makan, namun juga dapat membantu keluarga dengan uang saku yang diberikan setiap bulan.

Setelah menempuh tiga tahun pendidikan, akhirnya pada 3 Februari 2020, angkatan kedua program pemagangan ini menyelesaikan pelatihan dengan baik. Tak hanya Ayu dan Sukron, total ada 37 peserta pemagangan yang mendapatkan sertifikat berskala internasional hari itu. Mereka tidak hanya membanggakan keluarganya, tetapi juga mengharumkan nama Papua Barat.

Program pemagangan khusus untuk putra-putri asal Papua Barat tersebut diselenggarakan oleh perusahaan migas asal Inggris, BP dan bekerja sama dengan Petrotekno. Hal ini bertujuan guna menyiapkan teknisi lapangan yang kompeten untuk bekerja di Kilang LNG Tangguh, Papua Barat.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...