Memilih Tawaran Investasi Sukuk Ritel SR012, SBR009, atau Deposito

Agustiyanti
Oleh Agustiyanti - Agatha Olivia Victoria
25 Februari 2020, 10:49
sukuk ritel, sr012, sbr009, bunga deposito
Donang Wahyu|KATADATA
Ilustrasi. Sukuk ritel SR012 dapat dibeli mulai Rp 1 juta hingga Rp 3 miliar dengan tawaran imbal hasil atau kupon sebesar 6,3%.

Pemerintah menawarkan sukuk ritel seri SR012 kepada investor individu mulai kemarin, Selasa (24/2) hingga 18 Maret. Surat utang syariah tersebut dapat dibeli mulai Rp 1 juta hingga Rp 3 miliar dengan tawaran imbal hasil atau kupon sebesar 6,3%.

Penawaran SR012 ini tak lama berselang dari penerbitan surat utang ritel atau savings bond ritel seri 009 yang ditawarkan pada 27 Januari hingga 13 Februari lalu. SBR009 juga dapat dibeli mulai Rp 1 juta hingga Rp 3 miliar dengan kupon minimal 6,3%. 

Lantas apa perbedaannya?

SR012 diterbitkan dengan prinsip syariah, serta memiliki underlying asset berupa barang milik negara dan proyek APBN 2020. Sementara SR009 merupakan surat utang ritel konvensional tanpa underlying asset tetapi dijamin negara. 

SR012 diterbitkan untuk jangka waktu 3 tahun, sedangkan SBR009 diterbitkan dalam tenor 2 tahun. Meski jangka waktu penerbitan SR012 lebih panjang, surat utang tersebut dapat diperdagangkan. Berbeda dengan SBR yang tak dapat diperdagangkan hingga waktu jatuh tempo, kecuali investor memilih fasilitas early redemption atau pencairan awal.

Adapun SR012 sudah dapat diperdagangkan mulai 11 Juni 2020, sedangkan pencairan awal SBR009 baru dapat dilakukan setahun kemudian atau pada 24 Februari 2021. 

(Baca: Terbitkan SUN Retail 6 Kali, Kemenkeu Targetkan Penjualan Rp 50 T)

Kedua surat utang ini juga memiliki tawaran kupon yang sama di awal penerbitan yakni sebesar 6,3%. Namun berbeda dengan SR012 yang memiliki kupon bersifat tetap, SBR009 memiliki kupon mengambang alias dapat berubah sesuai dengan pergerakan suku bunga acuan Bank Indonesia. 

Kupon 6,3% merupakan angka minimal yang diterima investor yang ketika itu ditetapkan dengan perhitungan bunga acuan BI sebesar 5% dan spread  130 bps. Dengan demikian, kupon yang diterima investor tetap sebesar 6,3% jika BI menurunkan bunga tetapi naik jika bank sentral menaikkan bunga acuan. 

Adapun BI pada Kamis (20/2) memangkas suku bunga acuannya atau BI 7days reverse repo rate  sebesar 0,25% menjadi 4,75%. Tren bunga acuan BI dapat dilihat dalam databoks di bawah ini. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...